tirto.id - Direktur Umum Lion Air Edward Sirait membantah akan ada pertemuan antara Lion Air dengan perusahaan manufaktur pesawat Boeing pada Rabu (31/10/2018) hari ini.
"Enggak ada yang bilang. Enggak, enggak ada. Ada yang nanya ke saya ada rencana pertemuan dengan Boeing? Ya ada. Tapi enggak tahu kapan, cuma mereka mau kirim investigator senior," ungkap Edward saat dihubungi reporter Tirto, Rabu (31/10/2018) siang.
Edward menjelaskan bahwa pertemuan dengan Boeing baru akan dilakukan usai produsen 737 MAX 8 itu melakukan investigasi.
"Pertemuannya setelah mereka melakukan analisis, dengan tim teknis kami, dengan tim operasi kami gitu. Ini pengertian pertemuan itu kan kaitannya dengan kasus ini, mereka kirim tim investigasi. Tapi orangnya belum sampai juga. Datanya dulu baru hasil investigasi," kata Edward.
Sebelumnya, Managing Director Lion Air Group Daniel Putut Lion Air menyampaikan Lion akan mendiskusikan perihal pesawat Boeing 737 MAX 8 dengan produsennya dari Amerika Serikat.
“Kami tentu melalui proses evaluasi ini, tim Boeing sedang perjalanan dari Amerika ke sini. Besok akan duduk dengan kami. Tentunya kami juga banyak pertanyaan kepada mereka. Kami undang mereka datang ke sini rencananya besok jam satu siang sampai. Kami coba akan koordinasi dengan mereka,” ungkap Daniel di RS Polri Kramat Jati, Selasa (30/10/2018).
Selain evaluasi, Daniel juga membeberkan mereka akan membicarakan soal pengiriman sisa pesawat.
Boeing 737 Max 8 merupakan salah satu tipe terbaru dari seri 737 beserta Max 7, Max 8, Max 9 dan Max 10. Seri Max ini mulai memasuki pasar sejak 2017. Boeing mengklaim seri Max 8 dapat menempuh jarak hingga 6.570 kilometer atau terbang selama 7 jam 30 menit tanpa pengisian bahan bakar.
Lion Air telah memesan varian Max 8 hingga 218 unit. Hingga hari ini, 11 pesawat Boeing 737 Max 8 telah dioperasikan oleh maskapai tersebut, termasuk pesawat beregistrasi PK-LQP yang jatuh di Karawang. Lion Air juga telah memesan varian Max 9 dan Max 10.
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Tirto per 18 Maret 2018, selain Max 8, Lion Air memiliki 4 unit Boeing 737 Max 9 dan 1 unit Max 10. Khusus untuk varian Max 10, Lion Air bahkan telah memesan hingga 50 unit dengan nilai kontrak sebesar 6,24 miliar dolar AS. Lion tercatat sebagai konsumen pesawat Boeing terbesar yang pernah ada dalam sejarah perusahaan asal Seattle tersebut, baik dalam kuantitas maupun nominal harga.
Kecelakaan yang menimpa Lion Air JT-610 adalah insiden pertama yang melibatkan varian Max. Seperti dilaporkan oleh Guardian, Boeing mengatakan siap memberikan bantuan teknis untuk menyelidiki kecelakaan tersebut.
Penulis: Widia Primastika
Editor: Dipna Videlia Putsanra