Menuju konten utama
Pemilihan Presiden 2024

Dukungan JK ke Anies-Cak Imin Bikin Kader Golkar Bingung

Jusuf Kalla memastikan sikap politiknya mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

Dukungan JK ke Anies-Cak Imin Bikin Kader Golkar Bingung
Anies Baswedan Bertemu Jusuf Kalla di kediaman Pak Jusuf Kalla di jalan brawijaya jaksel, sabtu 7/10/2023. foto/Dok. Tim Media JK

tirto.id - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), memastikan sikap politiknya mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024. Hal itu disampaikan JK saat menghadiri acara silaturahim Presidium Gerakan Rakyat Sulawesi Selatan Timnas Pemenangan AMIN, Selasa (20/12/2023) malam.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng mengatakan, dukungan JK akan membuat kader lain kebingungan. Sejatinya, ia tak mempersoalkan dukungan JK karena merupakan pilihan pribadi. Namun, disayangkan ketika JK menyampaikan dukungan secara publik.

"Ini membuat kader-kader di bawah jadi bingung. Kok, Pak JK sebagai Pinisepuh Partai Golkar berbeda pilihan dengan capres lain. Meskipun banyak kader yang beda pilihan, tetapi tidak boleh diumumkan secara publik," kata Melchias kepada Tirto, Kamis (21/12/2023).

Politisi asal NTT ini meminta, agar seluruh petinggi Golkar segera menyelesaikan hal tersebut dengan berbicara bersama agar kader lain tak merasa bingung atas keputusan JK itu.

"Tentunya, para petinggi di partai harus bicara, supaya tidak membuat bingung kader," tutur pria yang karib disapa Melki itu.

Sementara itu, Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Sudjatmiko memandang, JK memiliki hak demokrasi memberikan dukungan kepada siapa pun. Menurut Budiman, dukungan JK kepada pasangan AMIN tak akan berpengaruh terhadap pasangan Prabowo-Gibran.

"Saya kira kita negara demokrasi Pak JK punya hak demokrasi untuk memberikan dukungan kepada siapa pun. Jadi, menurut saya sah-sah saja, tetapi itu tidak banyak berpengaruh," kata Budiman di kawasan Jakarta Selatan.

Menurut Budiman, sukarelawan Prabowo-Gibran terus bekerja memenangkan pasangan nomor urut 2 itu. Di sisi lain, kata dia, banyak caleg dari partai pengusung yang ikut bekerja memenangkan Prabowo-Gibran.

"Jangankan Pak JK, mau Pak Joe Biden mau bicara siapa presiden walaupun itu bukan haknya ya kita santai-santai saja," kata Budiman.

Jusuf Kalla sebelumnya menyampaikan sikap mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Selasa (19/12/2023) malam.

"Jadi hari ini, di Makassar ini, saya menyampaikan sikap [dukung AMIN]. Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk anda semua," papar Jusuf Kalla di Gedung Islamic Centre IMIM, Makassar, Selasa (20/12/2023) malam, dilansir dari Antara.

Menurut JK, Anies Baswedan adalah murid politiknya. Selama ini ia banyak memberikan masukan ke Anies terkait permasalahan bangsa.

"Boleh dibilang saya mengajarkan politik Anies dulu di Universitas Paramadina tiap Jumat kita makan siang sama-sama. Dan saya memberikan mereka isu-isu dan pengalaman politik tiap Jumat. Dari situ saya mengerti bahwa Anies cepat mengerti persoalan dan memberi dasar pengetahuan untuk menyelesaikannya," ujar JK.

Menurut JK, menjadi presiden tidak mudah, karena semua persoalan harus dipahami, termasuk ekonomi. Sebab, saat ini, ekonomi dunia menjadi tidak terkendali atau menurun dikarenakan banyaknya konflik antarnegara. Makanya, Indonesia membutuhkan pemimpin yang paham dasar-dasar ekonomi.

"Dunia lebih sulit lima tahun akan datang, ekonomi dunia sulit akibat perang di Gaza, Ukraina, belum lagi Cina dan Amerika yang saling bertentangan. Demikian juga Eropa. Jadinya ekonomi dunia menurun," ungkap JK.

"Laporan terakhir, ekspor kita menurun. Jadi kita pilih presiden yang tidak mau asal belanja. Karena itu, presidennya harus mengerti dasar-dasar ekonomi. Dan saya yakin yang memiliki dasar yang kuat tamatan ekonomi cuman Anies," tambah JK.

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini menilai Anies adalah sosok pemimpin yang kredibilitasnya teruji.

JK mengklaim saat Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta, tidak pernah diberitakan terlibat korupsi. Bahkan, ketika ada yang mencoba untuk mengaitkannya dengan kasus korupsi seperti Formula E, tapi akhirnya gagal.

Menurut JK, pernyataan sikap politiknya kali ini adalah sesuatu yang objektif secara pribadi. Sekalipun, dirinya memiliki batasan-batasan karena tidak lagi aktif di banyak kegiatan politik.

Baca juga artikel terkait JUSUF KALLA atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Anggun P Situmorang