tirto.id - Anggota Komisi I DPR Papua Laurenzus Kadepa mengatakan pernyataan Effendi Simbolon, anggota Komisi I DPR RI, bisa menjadi momentum TNI untuk berbenah diri.
Effendi sempat menyebutkan bahwa 'TNI seperti gerombolan, lebih-lebih dari ormas' karena ia menemukan bahwa ada anggota tentara yang membangkang, disharmoni, dan tidak patuh.
"Apa yang Pak Effendi bicarakan itu lebih melihat kondisi Papua yang tidak pernah habis konfliknya. Banyak menelan korban. Beliau bicara tegas karena merasa prihatin dengan kasus mutilasi 4 warga sipil di Timika yang pelakunya adalah anggota TNI," ucap Laurenzus, dalam keterangan tertulis, Selasa, 13 September 2022.
Selain kasus Mutilasi di Timika, banyak perkara yang diduga melibatkan prajurit TNI dan kasusnya belum diselesaikan secara hukum.
"Jika dijelaskan detail banyak kasus dan terdata semua. Sekali lagi saya meminta masukan Effendi Simbolon harusnya dijadikan momentum untuk evaluasi total pendekatan keamanan di Papua," sambung Laurenzus.
Politikus PDIP, Ruhut Sitompul, pun merespons omongan Effendi. Ia mengunggah pada akun Twitter-nya dan berujar "Cepatlah kau minta maaf, jangan sombong di atas langit masih ada langit Keluarga Besar TNI semua marah, merdeka." Bahkan video personel TNI yang merespon Effendi pun dia sematkan.
Pada video berdurasi 19 detik itu, sebanyak 18 prajurit TNI tak terima Effendi menyebut mereka sebagai gerombolan, mereka pun menegaskan jangan mengadu domba tentara.
Effendi juga telah dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI buntut pernyataannya yang menuai polemik. Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan resmi dari Effendi atas ucapannya yang memicu kemarahan para prajurit.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Fahreza Rizky