Menuju konten utama

Dokter Pengungkap Virus Corona di Cina Meninggal Dunia

Dokter Cina yang mengungkap virus corona pertama kali, Li Wenliang meninggal dunia, Jumat (7/2/2020) pukul 2.58 waktu setempat.

Dokter Pengungkap Virus Corona di Cina Meninggal Dunia
Petugas kesehatan menangani pasien saat simulasi penanganan pasien virus corona di RSUD Dokter Slamet Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (5/2/2020). (FOTO ANTARA/HO-Diskominfo Garut)

tirto.id - Li Wenliang, dokter yang mengungkapkan virus corona di Cina pertama kali meninggal dunia pada Jumat (7/2/2020) pukul 2.58 waktu setempat.

Meninggalnya Li disampaikan pihak rumah sakit tempat ia bekerja melalui pernyataan di akun Weibo miliknya. Tetapi pihak dari keluarga Li belum memberi komentar tentang meniggalnya Li hingga saat ini.

Seperti dilansir Antara mengutip Reuters, Li meninggal setelah terbukti positif mengidap virus corona, hal tersebut menguatkan pernyataan Li yang menyebutkan di situs microblogging Weibo China pada 1 Februari bahwa ia positif mengidap virus corona.

Sebelumnya, Li ditegur lantaran dianggap "menyebarkan rumor" soal virus corona sebelum resmi diakui pemerintah setempat.

Li Wenliang, dokter mata di rumah sakit Wuhan, kota episentrum wabah virus corona, merupakan satu dari delapan orang yang ditegur oleh Kepolisian Wuhan bulan lalu lantaran menyebarkan informasi "ilegal dan keliru" soal virus corona.

Dokter berusia 34 tahun itu mengatakan kepada grup obrolan para dokter di media sosial Cina dan aplikasi WeChat bahwa tujuh kasus Infeksi Saluran Pernapasan Berat (SARS) terkonfirmasi terkait dengan pasar makanan laut di Wuhan, yang diyakini menjadi sumber virus.

Ia lantas mengunggah foto hasil tes, yang membenarkan virus corona "mirip SARS" pada sampel pasien, menurut tangkapan layar percakapan WeChat yang dilihat dan telah diverifikasi.

Surat Biro Kepolisian Wuhan yang dilayangkan untuk Li pada 3 Januari mengungkapkan bahwa Li "sangat mengganggu tatanan sosial" dengan pesan WeChat miliknya.

Ia diminta meneken surat tersebut sebagai janji untuk menghentikan aksi ilegalnya segera, dan jika dirinya menolak untuk melakukan itu maka ia dapat menghadapi tuntutan kriminal.

Sejauh ini lebih dari 500 kematian dan 26.000 kasus virus corona dilaporkan oleh Cina. Cina berulang kali berjanji pihaknya akan terbuka dan transparan dalam menangani virus corona.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH