Menuju konten utama

Doa Puasa Hari Ke-7 Ramadhan 2022: Teks Arab, Latin, dan Terjemahan

Doa puasa hari ke-7 Ramadhan dalam teks bahasa Arab, transliterasi (latin) dan terjemahan dalam bahasa Indonesia.

Doa Puasa Hari Ke-7 Ramadhan 2022: Teks Arab, Latin, dan Terjemahan
Ilustras Dzikir. foto/IStockphoto

tirto.id - Doa puasa hari ke-7 Ramadhan dapat dibaca untuk menambah kekhidmadan bulan suci umat Islam ini.

Terdapat 2 rukun berpuasa bagi kaum muslimin yang menjalankannya, yakni niat dan menahan diri.

Puasa dilakukan selama 29 atau 30 hari sepanjang Ramadan. Jika Syaban digenapkan jadi 30 hari, maka Ramadan pada tahun tersebut akan berusia 29 hari. Sementara itu, jika Syaban 29 hari, maka ada 30 hari pada bulan Ramadan. Secara perhitungan, puasa ramadan kini tinggal menyisakan tiga pekan lagi.

Menjelang berakhirnya minggu pertama alias hari ketujuh Ramadan 1442H, amalan doa di bawah ini dapat dibaca sebagai wujud ikhtiar kepada Allah SWT atas permohonan ampunan terhadap dosa-dosa yang selama ini telah dilakukan.

Doa Puasa Hari Ke-7

Berikut adalah doa puasa hari ke-7 dalam teks Arab, transliterasi ke bahasa latin, dan terjemahannya:

اَللَّهُمَّ أَعِنِّيْ فِيْهِ عَلَى صِيَامِهِ وَ قِيَامِهِ وَ جَنِّبْنِيْ فِيْهِ مِنْ هَفَوَاتِهِ وَ آثَامِهِ وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ ذِكْرَكَ بِدَوَامِهِ بِتَوْفِيْقِكَ يَا هَادِيَ الْمُضِلِّيْنَ

Allâhumma a’innî fîhi ‘alâ shiyâmihi wa qiyâmihi, wajadzdzibnî fîhi min hafawâtihi wa âtsâmhi, warzuqnî fîhi dzikraka bidawâmihi, wa bitawfîqika yâ Hâdil mudhillîn.

Artinya, "Ya Allah, bantulah aku di bulan ini dalam melaksanakan puasa dan ibadah, jauhkanlah aku pada bulan ini dari kesalahan dan doa-dosa (yang tidak pantas dilaksanakan) di dalamnya, dan anugerahkanlah kepadaku di bulan ini (kesempatan untuk) mengingat-Mu untuk selamanya. Dengan taufik-Mu, wahai penunjuk jalan orang-orang yang sesat.".

Rukun Puasa

Terdapat 2 rukun puasa, yaitu niat dan menahan diri. Kedua rukun tersebut wajib dikerjakan demi keabsahan dalam mengerjakan ibadah puasa, khususnya pada bulan Ramadan.

1. Niat

Niat adalah rukun pertama dalam menjalankan puasa. Bacaan niat puasa ramadan dalam bentuk bahasa Arab, latin beserta artinya adalah seperti berikut ini.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu sauma ghadin an'adai fardi syahri ramadhani hadzihisanati lillahita'ala

Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

Lafal niat puasa dibaca pada malam hari sampai menjelang terbitnya fajar, atau sebelum waktu salat subuh.

Diriwayatkan, Nabi Muhammad SAW bersabda,"Siapa saja yang tidak berniat puasa pada malam hari sebelum fajar maka tidak ada puasa baginya." (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Hadis di atas menekankan betapa pentingnya menjalankan niat puasa. Bahkan, andai lalai dalam mengerjakannya, juga bisa berpengaruh terhadap keabsahan puasa yang sedang dijalani tersebut.

Terdapat hadis yang menekankan pentingnya sebuah niat untuk segala perbuatan baik. Dijelaskan jika "Sesungguhnya amal perbuatan disertai dengan niat-niat, dan sesungguhnya bagi setiap orang apa yang telah mereka niatkan." (H.R. Bukhari)

2. Menahan Diri

Menahan diri dari segala hal yang bisa membatalkan puasa adalah rukun yang kedua. Seperti menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri sejak terbitnya fajar shadiq (waktu subuh) hingga terbenamnya matahari (waktu magrib)

Surah Al-Baqarah ayat 187 menjelaskan tentang hal ini. Bunyi terjemahan ayat tersebut ialah sebagai berikut "... Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam ....".

Maksudnya, umat Islam dikenai kewajiban berpuasa pada siang hari, sejak terbit fajar kedua hingga terbenam matahari. Ketika malam tiba, seorang muslim diperkenankan untuk makan, minum, serta berhubungan suami-istri.

Cara Agar Ramadan Lebih Produktif

Beberapa cara di bawah ini dapat dilakukan agar ramadan menjadi lebih produktif.

Menurut Abdul Mu’ti dalam "Ramadhan Yang Produktif" dikutip laman Suara Muhammadiyah, salah satu cara ialah dengan berpuasa yang disertai iman serta ikhlas.

Selain itu, yakni melalui tadarus (memperbanyak membaca Al-Qur'an), memahami, dan mengamalkannya. Berikutnya adalah bersedekah.

Dalam melakukan sedekah, bisa diwujudkan dengan santunan atau pelayanan sosial bagi kaum tidak mampu, anak yatim, atau fakir miskin. Sedekah juga bisa memberikan ketenangan dan mencegah musibah.

Cara lainnya adalah dengan melakukan kegiatan yang bersifat sosial alias menjaga persaudaraan.

Melalui bulan Ramadan, beberapa acara keluarga juga bakal dilakukan secara bersama. Seperti buka, sahur, atau tarawih. Artinya, kebersamaan dalam keluarga bisa didapatkan lewat kegiatan-kegiatan tersebut.

Dan terakhir yaitu tentang pendidikan. Selama bulan yang penuh berkah ini, berbagai ceramah agama bisa diikuti, baik secara langsung di masjid/mushola atau dengan daring/online.

Baca juga artikel terkait DOA PUASA atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus
Penyelaras: Yulaika Ramadhani