tirto.id - Bagaimana bacaan doa puasa hari ke-8 Ramadhan?
Menjalankan puasa pada bulan Ramadhan merupakan perintah agama. Hal ini dijelaskan dalam Surah Al-Baqarah ayat 183 yang menyebutkan bahwa "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa."
Dalam melaksanakan puasa, seorang muslim juga bisa sambil membaca beberapa amalan doa. Apalagi dalam sebuah hadis dituliskan:
"Barang siapa berpuasa dibulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR Bukhari dan Muslim).
Doa Puasa Hari Ke-8 Ramadhan
Berikut adalah doa puasa hari ke-8 di bulan Ramadhan dalam bentuk bahasa Arab, latin, dan terjemahannya.
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ رَحْمَةَ الْأَيْتَامِ وَ إِطْعَامَ الطَّعَامِ وَ إِفْشَاءَ السَّلاَمِ وَ صُحْبَةَ الْكِرَامِ بِطَوْلِكَ يَا مَلْجَأَ الْآمِلِيْنَ
Bacaan doa Ramadhan latin:
Allâhummarzuqnî fîhi rahmatal aytâm, wa ith’âmath tha’âm, wa ifsyâas salâm, wa shuhbatal kirâm, bithawlika yâ Malja-al âmilîn.
Artinya,"Ya Allah, karuniakan kepadaku di dalamnya rasa sayang kepada anak-anak yatim, kemampuan memberi makan, menebarkan salam dan berteman dengan orang-orang yang berakhlak mulia dengan kemurahan-Mu wahai tempat bersandar para pengharap,".
Kemuliaan Sedekah di Bulan Ramadan
Sedekah di bulan Ramadhan mempunyai kemuliaan tersendiri. Seperti dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW pernah mendapatkan pertanyaan:
"Sedekah apakah yang paling mulia?".
Kemudian Rasulullah SAW memberikan jawabannya,"Yaitu sedekah dibulan Ramadhan."
Melihat satu kutipan hadis diatas, maka masa bulan Ramadhan ini merupakan peluang besar bagi umat manusia untuk memperbanyak sedekah kepada sesama.
Kemuliaan dari bulan Ramadhan pun bisa dimanfaatkan agar semakin meningkatkan sedekah yang selama ini sudah dilakukan.
Berkaitan dengan sedekah, dalam Al-Quran juga ada surah yang menjelaskan perihal tersebut. Al-Baqarah ayat 261 menyebutkan Allah SWT akan melipatgandakan orang yang selalu bersedekah di jalan-Nya. Bunyi ayat tersebut ialah sebagai berikut:
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya,"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui,".
Kendati sangat dianjurkan untuk dilakukan di bulan Ramadhan, tidak menutup kemungkinan bersedekah juga dapat dilakukan di bulan-bulan lainnya. Atau bulan berikutnya setelah datangnya bulan yang penuh dengan kemuliaan ini.
Sementara itu dikutip laman NU Online via artikel dengan judul "10 Amalan Sunnah dalam Berpuasa", sedekah juga termasuk dalam amalan sunah dalam melaksanakan puasa. Hal ini dilakukan demi keutamaan dan kesempurnaan ibadah tersebut.
Sedekah yang bakal dikeluarkan bisa diberikan untuk keluarga, kerabat, atau tetangga. Bahkan, memberi makan orang yang sedang berbuka pun mempunyai balasan pahala seperti orang yang sedang berpuasa. Dalilnya adalah sebuah hadis dibawah ini:
"Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut," (HR Ahmad).
Doa Buka Puasa dan Artinya
Dikutip dari Buku Saku Sukses Ibadah Ramadhan karya Ma'ruf Khozin terbitan Pengurus Pusat Lajnah Ta'lif wan Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) (2017:21) terdapat dua redaksi doa buka puasa. Yang pertama adalah sebagai berikut.
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ
Artinya, "Tuhanku, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Sebab dan kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insyaallah pahala sudah tetap."
Sedangkan doa yang kedua adalah sebagai berikut.
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap, insyaalah."
Dalam buku Tuntunan Ibadah pada Bulan Ramadhan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2018:29), doa yang kedua di atas merujuk pada hadis riwayat Ibnu Umar r.a, yang berkata, "Apabila Rasulullah saw berbuka, beliau berdoa, dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaallah". (H.R. Abu Dawud).
Doa buka puasa tersebut menunjukkan rasa syukur umat Islam kepada Allah, karena telah mampu melewati sehari penuh tanpa makan, minum, dan menjauhi hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Sebaik-baiknya buka puasa adalah di awal waktu atau dengan menyegerakannya ketika kumandang adzan Maghrib telah tiba. Sementara sahur yang paling utama adalah yang dilakukan pada akhir waktu. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. sebagai berikut:
بَكِّرُوْا بِالإفْطَارِ، وَأَخِّرُوْا السَّحُوْرَ
Artinya, "Segerakanlah berbuka dan akhirkanlah sahur."