Menuju konten utama

DKI PSBB Lagi, INACA: Pesawat Tetap Boleh Terbang

INACA mengapresiasi relaksasi transportasi udara selama PSBB DKI berlaku lagi.

DKI PSBB Lagi, INACA: Pesawat Tetap Boleh Terbang
Calon penumpang dengan menerapkan jaga jarak mengantre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (10/7/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/wsj.

tirto.id - Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Denon Prawiraatmadja mengapresiasi keputusan tetap membolehkan tranportasi udara tetap beroperasi selama PSBB DKI Jakarta berlaku lagi.

Ia menilai kebijakan tersebut dapat menyelamatkan industri penerbangan di dalam negeri.

“Tentunya ini jadi konsennya pemerintah bagaimana caranya kegiatan penerbangan ini tetap berjalan dengan protokol baru, sehingga turunnya angka ekonomi ini bisa kita perbaiki,” terang dia, Senin (14/9/2020).

Dalam PSBB masih mengacu aturan lama pesawat dapat mengangkut maksimal 70 persen penumpang. Setiap calon penumpang juga harus negatif COVID-19 dengan hasil tes cepat atau tes usap serta mengisi formulir riwayat perjalanan.

Ia mengungkap, kontribusi sektor penerbangan ke pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup besar. Ketika ada PSBB pertama selama Maret-Mei semua industri dan aktivitas termasuk penerbangan berhenti total. Hal itu berdampak pada industri penerbangan.

“Peran transportasi udara yang menurun cukup signifikan itu berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi yang tadinya 5,17 persen di tahun 2018 menurun -5,3 persen [kuartal II] di tahun 2020. Sehingga turunnya ekonomi 10 persen ini juga akibat dari 65 persen turunnya kegiatan penerbangan nasioanl kita,” kata dia.

Sebagai informasi, pada PSBB awal semua transportasi udara setop beroperasi, karena adanya imbauan dari Kementerian Perhubungan kepada perushaan Bandara yaitu Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II untuk menutup aktivitas kebandaraan.

Selama masa tersebut maskapai penerbangan mulai goyah, sebut saja Maskapai Garuda Indonesia, Lion Air berupaya bertahan hidup dengan melakukan PHK kepada ratusan karyawan sampai mencari pinjaman untuk membayar biaya leasing dan menutup operasional selama maskapai tak beroperasi.

Baca juga artikel terkait INDUSTRI PENERBANGAN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali