tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto dituding menyebarkan berita hoaks oleh Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Timotius Murib. Ihwalnya surat maklumat mengenai permintaan agar pelajar dan mahasiswa asal Papua tidak kembali ke kampung halaman masing-masing.
Saat reporter Tirto mencoba mengkonfirmasi hal itu kepada Wiranto, alih-alih menjawab, ia justru bertanya balik.
"Kamu percaya saya atau MRP? Percaya siapa? Percaya siapa?," ujar Wiranto di Kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2019).
"Hanya konfirmasi saja," jawab reporter Tirto.
"Kamu percaya saya, percaya orang lain? Tidak mau jawab? Berarti kamu mau mengadukan. Saya tidak mau saya," ujarnya.
Surat maklumat bernomor 06/MRP/2019 dengan tanggal 09 September 2019 itu berbunyi: Terkait dengan perkembangan penanganan masalah rasisme yang sudah ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian dan TNI serta rapat koordinasi tingkat provinsi, dengan ini MRP mencabut maklumat 21 Agustus 2019, nomor 05/MRP/2019. Sekaligus diserukan agar mahasiswa asal Papua yang belum kembali ke Provinsi Papua untuk melanjutkan studi di masing-masing kota studi. Sedangkan mahasiswa Papua yang terlanjut kembali ke Provinsi Papua agar segera kembali ke kota studi sebagai duta kultural orang asli Papua yang dapat hidup harmonis dengan seluruh elemen Bangsa Indonesia.
"Yang menarik adalah 9 September ini dari MRP memberikan seruan bagi mahasiswa Papua di semua kota studi di wilayah NKRI untuk tetap melanjutkan studi," kata Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Senin (9/9/2019).
Pernyataan Wiranto itu bertujuan untuk menahan agar mahasiswa asli Papua dan Papua Barat tidak pulang kampung. Sebab menurutnya sejauh ini sudah ada 835 mahasiswa asal Papua yang kembali ke kampung halamannya.
Namun Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Timotius Murib menegaskan, ucapan Wiranto adalah kabar bohong. MRP tidak pernah mengeluarkan maklumat seperti yang diungkapkan Wiranto. "Bukan dari MRP. Itu hoax!" kata Murib kepada reporter Tirto, Selasa (10/9/2019) lalu.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Gilang Ramadhan