tirto.id - Seorang diplomat senior Rusia, Andrey Malanin, ditemukan tewas di apartemennya di Athena Yunani, Senin (8/1/2017) waktu setempat.
Seorang pejabat polisi Yunani mengkonfirmasi kematian pria berusia 54 tahun dan mengatakan saat ini petugas sedang menyelidiki kematian tersebut apakah karena kasus pembunuhan, demikian dailymail.
Kecurigaan polisi tersebut muncul setelah duta besar Rusia ke Turki, Andrey Karlov, dibunuh oleh seorang polisi di sebuah pameran foto di Ankara bulan lalu.
Malanin diketahui telah tinggal sendirian di sebuah gedung kedutaan milik Rusia, masih satu kawasan dengan kediaman resmi perdana menteri dan presiden Yunani yang dijaga ketat.
Sejauh pengamatan, polisi Yunani untuk sementara ini belum menemukan bukti-bukti yang mengarah pada pembunuhan.
'Pada pengamatan pertama, kita berbicara tentang sebab-sebab alamiah, "tambah seorang pejabat polisi.
Dalam sebulan terakhir Rusia kehilangan dua diplomatnya. Duta besar Rusia untuk Turki, Andrey Karlov ditembak mati di gedung pameran seni di Ankara pada 19 Desember lalu oleh anggota polisi non-aktif, Mevlut Mert Altintas. Pelaku berteriak 'Allahu Akbar' dan 'Jangan lupakan Aleppo' setelah membunuh Andrey Karlov.
Pembunuh itu mengenakan setelan dan dasi sebelum berjalan 150 meter ke pusat seni di mana ia menggunakan ID polisi untuk memasuki gedung pameran tersebut.
Saat memasuki gedung, sebuah detektor logam alarm berbunyi karena Altintas kedapatan membawa senjata api. Tapi ia berhasil lolos penjagaan karena menggunakan identitas polisi.
Setelah penembakan itu Altintas ditembak mati oleh pasukan keamanan Turki.
Insiden penembakan duta besar Rusia tersebut telah menimbulkan banyak spekulasi dan teori konspirasi dari berbagai kalangan.