Menuju konten utama

Puluhan Ribu Demonstran di Yunani Protes Usai Tabrakan Kereta

Puluhan ribu orang di Yunani turun ke jalan untuk memprotes kasus tabrakan kereta api. 

Puluhan Ribu Demonstran di Yunani Protes Usai Tabrakan Kereta
Sebuah derek, petugas pemadam kebakaran, dan penyelamat beroperasi setelah tabrakan di Tempe dekat kota Larissa, Yunani, Rabu, 1 Maret 2023. Sebuah kereta yang membawa ratusan penumpang bertabrakan dengan kereta barang yang melaju di Yunani utara, menewaskan dan melukai puluhan penumpang. (AP Photo/Vaggelis Kousioras)

tirto.id - Puluhan ribu demonstran di Yunani dilaporkan turun ke jalan pada hari Rabu, 8 Maret 2023. Tidak hanya di ibukota Athena, unjuk rasa juga terjadi di sejumlah kota lainnya. Aksi ini merupakan protes atas tragedi tabrakan kereta api pada 28 Februari 2023 di kota Tempe dan telah merenggut 57 korban jiwa.

Insiden kecelakaan itu terjadi sepekan silam ketika sebuah kereta berpenumpang lebih dari 350 orang dan mayoritas berisi mahasiswa, bertabrakan dengan kereta barang di jalur yang sama. 57 orang di antaranya tewas dan 48 lainnya masih di rawat di rumah sakit.

Gerbong kereta api yang terlibat tabrakan ini terguling dan sejumlah puing-puing hangus terbakar. Setelah kejadian, kepala stasiun kereta api di Larissa ditangkap pihak berwenang.

Seperti disampaikan CNN, kepala stasiun itu didakwa kematian massal akibat kelalaian. Saat ditangkap, ia berdalih tabrakan terjadi karena kesalahan teknis, meskipun sang kepala stasiun akhirnya mengaku telah melakukan kesalahan dalam memberikan peringkat ke masinis kereta api.

Pasca-kejadian tabrakan 2 kereta tersebut, Yunani dilanda gelombang demonstrasi secara besar-besar di sejumlah kota.

Kondisi Yunani Pasca-Tragedi Kecelakaan Kereta Api

Seperti diwartakan AP News, puluhan ribu warga melakukan unjuk rasa di Athena serta kota-kota lain di Yunani, sepekan setelah insiden kecelakaan kereta api.

Di Athena, ibu kota negara, sekitar 30 ribu orang mengikuti aksi unjuk rasa. Mereka terdiri dari serikat buruh yang melakukan aksi mogok kerja, dan didukung para mahasiswa.

Reuters menyebutkan, 40 ribu orang menuju gedung parlemen di Athena sembari meneriakkan kata "Pembunuh!" dan "Kita semua berada di gerbong yang sama".

Kekerasan pun tidak bisa dihindarkan ketika sekelompok pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan polisi anti huru-hara. Polisi menembakkan gas air mata ke arah kerumunan massa.

Para pengunjuk rasa lalu membalas dengan melemparkan bom molotov ke arah depan parlemen dan membakar sebuah mobil van serta tempat sampah.

Aksi yang sama juga terjadi di Thessaloniki, kota terbesar kedua di Yunani. Demonstrasi melibatkan sekitar 20 ribu warga. Sekitar 12 mahasiswa dari korban kecelakan kereta api berasal dari kota Thessaloniki. Para pengunjuk rasa dilaporkan melempari gedung pemerintahan setempat.

Di kota Patras, polisi juga menembakkan gas air mata ke arah para demonstran. Sedangkan di kota Larissa, lokasi terjadinya kecelakaan, para mahasiswa turut menggelar aksi dengan turun ke atas jalan.

Aksi mogok kerja juga sudah dilakukan oleh pekerja kereta api selama sepekan terakhir. Mereka menuntut perbaikan sistem kereta api yang selama ini sudah menjadi keluhan di Yunani.

"Kami para masinis telah mengajukan keluhan tentang hal-hal ini, kami telah mogok kerja, kami telah mengajukan peringatan, kami telah melakukan protes," beber Kostas Genidounias, Ketua Serikat Masinis Yunani.

"Mereka mengatakan kami berbohong, kami memfitnah, kami memiliki kepentingan lain. Pada akhirnya, hal itu menunjukkan bahwa para pekerja benar," tegasnya.

Sementara itu, Menteri Transportasi Yunani yang baru, George Gerapetritis menyebutkan tidak akan menjalankan transportasi kereta api lagi hingga terbitnya jaminan keselamatan atas penumpang.

"Tidak ada kereta yang akan berangkat lagi, jika kami belum menjamin keselamatan pada tingkat yang semaksimal mungkin," kata Gerapetritis.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Politik
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto