Menuju konten utama

Di Balik Pertemuan Prabowo-Amien dengan Rizieq Shihab di Makkah

Presiden PKS, Sohibul Iman meminta agar publik tidak mengaitkan pertemuan antara Prabowo dan Amien Rais dengan Rizieq Shihab sebagai pertemuan politis.

Di Balik Pertemuan Prabowo-Amien dengan Rizieq Shihab di Makkah
Prof. Dr. H. Amien Rais didampingi oleh ketu umum PA 212 Ust. Slamet Maarif, Hanafi Rais bertemu dengan rombongan ketua umum Gerindra Prabowo Subiyanto di pelataran Kabah, Sabtu (2/6/2018). Foto/PA 212

tirto.id - Pertemuan antara Prabowo Subianto, Amien Rais, dan sejumlah tokoh Persaudaraan Alumni (PA) 212 dengan Rizieq Shihab di Makkah memunculkan sejumlah spekulasi. Direktur Populi Center, Usep M. Achyar menilai, perjumpaan itu bukan sesuatu yang kebetulan, melainkan sebagai bentuk konsolidasi politik menjelang Pilpres 2019.

“Ini konsolidasi politik koalisi penantang petahana di [Pilpres] 2019 nanti. Diadakan di Makkah dengan simbol-simbol keagamaan yang kental memberikan pesan bahwa mereka adalah 'partai Allah' yang dimaksudkan Amien Rais itu,” kata Usep kepada Tirto, Sabtu (2/6/2018).

Menurut Usep, mereka sengaja melakukan pertemuan di Makkah, sembari melakukan ibadah, dan kegiatan keagamaan untuk memperkuat paradigma “partai Allah” yang dimaksud Amien Rais. Selain itu, kata Usep, Prabowo, Amien, dan Rizieq juga sedang memberikan pesan kepada para pendukungnya bahwa para elite politik PA 212 ini masih eksis.

Usep menyatakan, Rizieq sebagai imam besar Front Pembela Islam (FPI) mempunyai basis massa Islam yang cukup solid, setidaknya di internal FPI dan PA 212. Artinya, kata dia, kedatangan Prabowo menemui Rizieq menandakan bahwa Ketua Umum Gerindra itu serius ingin merebut suara umat Islam pada Pilpres 2019.

Namun, Usep mengingatkan, jangan sampai sentimen yang dibangun, seperti penyebutan “partai Allah” justru menjadi blunder. “Jika identitas lawan politik mudah dibuat sedemikian sentimen, maka isu itu akan signifikan, tetapi kalau identitas lawan politiknya mampu mengakomodasi kepentingan identitas terbesar di negeri ini, saya kira sentimen itu enggak bakal efektif, malah cenderung blunder,” kata Usep.

Selain itu, kata Usep, ketidakhadiran Presiden PKS, Sohibul Iman dalam pertemuan itu juga menandakan bahwa koalisi tersebut masih cair. Menurut dia, ketidakhadiran perwakilan PKS bisa menimbulkan spekulasi bahwa ada opsi lain yang dilihat PKS di Pilpres mendatang.

“Dalam politik, semuanya mungkin, walaupun potensi besar [PKS] masih dengan Gerindra. Ini juga akan meningkatkan posisi tawar di hadapan koalisi,” kata Usep.

Saat dikonfirmasi Tirto, Presiden PKS, Sohibul Iman menilai, pertemuan antara Prabowo, Amien Rais dan Rizieq sebagai pertemuan biasa. Ia meminta agar publik tidak mengaitkan pertemuan tersebut sebagai pertemuan politis.

“Pertemuan sesama Muslim dan sesama tokoh politik itu hal biasa. Enggak usah ditarik-tarik jadi politis, biarkan mereka ibadah dengan khusyuk demi kebaikan bangsa dan negara,” kata Sohibul.

Wakil Sekjen Partai Gerindra, Andre Rosiade juga menepis anggapan yang menyebut perwakilan PKS sengaja tak diajak dalam pertemuan tersebut. “Memang umrah ini tidak direncanakan bersama-sama,” kata Andre kepada Tirto, Minggu (3/6/2018).

Menurut Andre, Ketua Dewan Syuro PKS, Salim Segaf, sehari setelah pertemuan Amien dan Prabowo dengan Ketua DPP FPI Rizieq Shihab menyusul pergi umrah. “Jadi, Pak Sohibul di Jakarta, lalu Pak Salim datangnya setelah Pak Prabowo dan Pak Amien ketemu Habib Rizieq. Lagian beberapa bulan yang lalu sudah ada pertemuan Habib Salim dan Habib Rizieq,” kata Andre.

Andre pun memastikan tidak ada perpecahan di antara Gerindra, PAN dan PKS karena absennya pimpinan PKS dalam foto umrah bersama yang tersebar ke media.

Konteks Pertemuan Prabowo-Amien dan Rizieq

Ihwal pertemuan antara Prabowo dan Amien Rais ini diungkap oleh Ketua PA 212, Slamet Maarif. Pria yang juga juru bicara FPI ini menyebut, pertemuan antara ketua umum Partai Gerindra dengan sejumlah petinggi PA 212 itu sebagai perjumpaan yang tidak terduga.

“Sungguh karunia dan rencana Allah yang begitu indah, tanpa direncanakan rombongan Ketua Dewan Pertimbangan PAN sekaligus Ketua Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni 212, Prof Dr H Amien Rais yang didampingi oleh Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif, Hanafi Rais bertemu dengan rombongan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di pelataran Kabah, hari Sabtu, 2 Juni 2018 sekitar pukul 02.00 seusai melaksanakan ibadah Thowaf,” demikian keterangan tertulis yang diterima Tirto, Sabtu (2/6/2018).

Dalam keterangan itu, Slamet menerangkan bahwa pertemuan antara Prabowo dan Amien Rais dilanjutkan di sebuah hotel. Slamet mengatakan para tokoh itu bertukar pikiran. Menurut Slamet, kesempatan tersebut juga dimanfaatkan dirinya sebagai ketua umum PA 212 untuk menyampaikan hasil Rakornas PA 212.

Infografik CI Capres Dan Cawapres PA 212

Belum sampai 24 jam dari pertemuan, Slamet menginformasikan kembali bahwa Prabowo beserta Amien Rais menemui imam besar FPI, Rizieq Shihab.

“Alhamdulillah hari ini Sabtu, 2-6-2018 Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Pertimbangan PAN H Amien Rais serta Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif bersilaturahmi ke kediaman Alhabib Muh Rizieq Shihab tepat pukul 14.15 waktu Arab Saudi,” demikian pesan yang dikirim Slamet kepada Tirto.

Dalam pertemuan tersebut, Rizieq mengharap dan meminta kepada Prabowo dan Amien untuk segera merealisasikan keinginan umat untuk deklarasi terbuka koalisi Gerindra, PAN, PKS, PBB dalam waktu dekat. Rizieq juga meminta keempat partai itu membuka pintu kepada partai lain, terutama yang berbasis massa Islam untuk bergabung.

Selain itu, Rizieq pun memandang para capres-cawapres hasil Rakornas PA 212, termasuk nama Prabowo cocok sebagai pemimpin. “Berkenaan dengan rekomendasi Rakornas PA 212, HRS [Habib Rizieq Shihab] mengatakan semua capres dan cawapres yang direkomendasikan semua bagus dan layak memimpin bangsa Indonesia,” kata Slamet.

Politikus PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari tidak mau ambil pusing dengan pertemuan antara Prabowo dan Amien Rais dengan Rizieq. Menurut Eva, hal itu bukan sesuatu yang spesial, meskipun membahas soal Pilpres.

“Topik, tentu soal Pilpres. Tapi masih penjajakan-penjajakan karena belum ada pendaftaran resmi sehingga kami pantau saja. Kan soal pemilihan cawapres itu faktor penting yang menentukan peta kekuatan,” kata Eva kepada Tirto, Minggu (3/6/2018).

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz