tirto.id - Ketua DPP Hanura, Inas Nasrullah Zubir merespons keras pernyataan Amien Rais terkait partai tuhan dan partai setan. Inas menuding pernyataan Amien telah melanggar etika berpendapat dalam demokrasi.
"Ucapan Amien Rais tentang Partai Setan tidak ada kaitannya dengan demokrasi, melainkan hanya tingkah laku politikus comberan yang seenak udelnya saja," kata Inas saat dihubungi, pada Senin (16/4/2018).
Inas menyatakan sebagai tokoh tidak seharusnya Amien mengeluarkan pernyataan yang bisa memecah-belah bangsa dengan membuat dikotomi partai tuhan dan partai setan.
"Saran saya kepada Amien Rais adalah segera saja pensiun dari dunia politik agar tidak selalu membuat gaduh perpolitikan di Indonesia," kata Inas.
Sebaliknya, Ketua DPP PAN Ali Taher Parasong menyatakan Inas tidak pantas mencap Amien sebagai politikus comberan. Menurut dia, pernyataan Ketua Dewan Pembina PAN tersebut disampaikan dalam posisinya sebagai mubaligh dan dengan pengetahuan keislaman yang mumpuni.
"Sekarang yang ngomong comberan itulah yang enggak mengerti. Kotoran, dia itu," kata Ali di Kompleks DPR, pada hari ini.
Ali berdalih pernyataan Amien tidak bermaksud membuat dikotomi partai-partai di Indonesia. Menurut dia, pernyataan Amien disampaikan agar umat Islam tidak melenceng dari perintah al-Quran dan tetap berjuang secara politik di jalan Allah.
Pernyataan kontroversial Amien soal partai tuhan dan partai setan muncul saat dia berbicara di hadapan para jemaah masjid Baiturahim, Mampang, Jakarta Selatan, pada Jumat (13/4/2018).
"Harus menggerakkan seluruh kekuatan bangsa ini untuk bergabung dan kekuatan dengan sebuah partai. Bukan hanya PAN, PKS, Gerindra, tapi kelompok yang membela agama Allah, yaitu hizbullah. Untuk melawan siapa? Untuk melawan hizbusy syaithan," kata Amien di forum itu.
Pernyataan Amien lalu memicu perdebatan. Bahkan, Kelompok Cyber Indonesia melaporkan mantan Ketua MPR itu ke Polda Metro Jaya dengan nomor laporan LP/2070/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus, pada Minggu kemarin.
Kelompok Cyber Indonesia menuding Amien telah berupaya memprovokasi rakyat Indonesia dengan menyerukan dikotomi partai setan dan partai tuhan yang dijustifikasi melalui dalil agama.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Addi M Idhom
