tirto.id - Amien Rais kembali menuai kontroversi melalui isi ceramahnya pada 13 April lalu di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan. Ia mendikotomikan partai-partai di Indonesia dalam dua kelompok: partai setan dan partai Allah.
Isi ceramah Amien ini dinilai berpotensi memicu provokasi SARA sebab membawa sentimen agama dalam kontestasi politik, demikian menurut analis politik UGM.
“Kalau elite agresif dan caranya mengedepankan sentimen, itu justru bisa menciptakan situasi yang kontroversial di masyarakat dan tak bagus,” kata Wawan Mas'udi yang juga pengajar di Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM.
Respons terkait ucapan Amien Rais juga muncul dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sebagai tokoh reformasi yang juga mantan Ketua MPR, Amien Rais diimbau untuk menyampaikan petuah-petuah yang menyejukkan bagi masyarakat.
"Sebagai tokoh sepuh bangsa, kami merindukan petuah sejuk dari mantan Ketua MPR dan tokoh reformasi tersebut," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PSI, Danik Eka Rahmaningtias, seperti dilansir Antara, Sabtu (14/4/2018).
Ia meyakini semua partai berniat berjuang untuk kebaikan bangsa dengan ideologi dan strategi yang tentu saja berbeda-beda.
"Sangat tidak bijak untuk mengkategorikan 'partai Allah' dan 'partai Setan.' Siapa yang tentukan, dan apa pembuktiannya?" ujar Danik.
Mantan Ketum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah ini juga bertanya-tanya, dari mana Amien Rais mengatakan gerakan ganti presiden yang terjadi di daerah, dikehendaki oleh Allah.
"Sekali lagi, kami mengharapkan petuah yang sejuk dan bijak dari tokoh reformasi," ujarnya.
Lebih lanjut, bila politikus senior PAN itu bersikukuh mengkategorikan partai tertentu sebagai partai Allah, maka ia menilai hal tersebut sangat melawan logika rakyat Indonesia.
Terlebih bila menilik mantan Presiden PKS dan Gubernur Jambi dari PAN, keduanya bisa sampai berurusan dengan KPK.
"Satu sudah terpidana, satu lagi ditahan menunggu persidangan. Atau mungkin ini sebaliknya Pak Amien, bahwa yang Kuasa ingin tunjukkan watak asli partai-partai ini?" kata Danik.
Sementara itu, Ketua Umum PPP Romahurmuziy meminta Amien Rais untuk tidak menggunakan kata-kata provokatif. Menurut ketua umum partai berasas Islam itu, yang mengetahui sebuah parpol atau kelompok masuk dalam kategori "partai Allah" atau bukan hanya Tuhan. Mantan Ketua Umum PAN itu dianggap tak berhak memberi label.
“Saya menyarankan Pak Amien menggunakan diksi atau pilihan kata-kata yang tidak provokatif, agar kebijaksanaannya terpancar seiring bertambahnya usia,” kata pria yang akrab disapa Romi itu kepada Tirto.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari