Menuju konten utama

Debat Kelima, Jokowi Singgung Lagi Soal Kartu-Kartu

Dalam paparannya di bidang kesejahteraan, Jokowi menjanjikan bahwa masyarakat kurang mampu dapat membeli sembako dengan harga murah.

Debat Kelima, Jokowi Singgung Lagi Soal Kartu-Kartu
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/hp.

tirto.id - Calon Presiden petahana Jokowi saat debat pilpres kelima mengatakan, dalam bidang kesejahteraan sosial akan mengeluarkan berbagai program jika terpilih dalam Pemilu 2019 diantaranya adalah Kartu Indonesia Pintar.

“Di bidang kesejahteraan sosial kami nanti juga akan mengeluarkan yang namanya Kartu Indonesia Pintar. Kami harapkan dengan kartu ini anak-anak dari keluarga yang tidak mampu bisa kuliah di akademi maupun di perguruan tinggi,” kata Jokowi.

Selain program Kartu Indonesia Pintar, dalam pemaparan visi misinya Jokowi juga mengatakan bahwa nantinya jika terpilih ia akan mengeluarkan Kartu Prakerja.

Menurut Jokowi nantinya pemegang Kartu Prakerja ini adalah lulusan dari SMA, SMK, akademisi perguruan tinggi serta korban pemutusan hubungan kerja (PHK).

Pemegang kartu ini nantinya dapat mengikuti pelatihan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Sehingga dapat meningkatkan kualitas dan keterampilannya, agar pemegang kartu tersebut siap bersaing dalam dunia kerja.

Dalam paparannya di bidang kesejahteraan, Jokowi juga menjanjikan bahwa masyarakat kurang mampu dapat membeli sembako dengan harga murah.

“Kami juga akan mengeluarkan Kartu Sembako murah yang kami harapkan ibu-ibu dapat membeli dengan harga diskon, oleh pemerintah karena ini akan kita subsidi,” ujar Jokowi.

Debat kelima pilpres ini digelar di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat.

Debat ini mempertemukan Paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Debat kelima kali ini bertema ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, dan industri dan digelar sehari sebelum masa tenang Pemilu 2019 dimulai.

Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi menyatakan debat ini bisa dimanfaatkan masyarakat untuk menjadi bahan pertimbangan dalam memilih calon pemimpin untuk lima tahun ke depan.

”Kita bisa melihat kombinasi antarkandidat capres-cawapres dalam satu kesatuan lengkap bagaimana masing-masing menawarkan solusi untuk masyarakat," kata Pramono saat dihubungi, Kamis (11/4/2019).

Empat stasiun TV yang menayangkan debat kelima kali ini yaitu TVOne, ANTV, Berita Satu, Net TV, dan moderator debat adalah Balques Manisang dan Tomy Ristanto.

Sementara sepuluh panelis di debat kelima antara lain.

1. Rektor Unair, Prof. Muhammad Nasih

2. Guru Besar FEB Universitas Tanjungpura, Prof. Eddy Suratman

3. Dosen FEB UIN Syarif Hidayatullah, Dr. Muhammad Arief Mufraini

4. Dekan FEB Universitas Diponegoro, Dr.Suhartono

5. Dekan FEB Universitas Sam Ratulangi, Dr.Herman Karamoy

6. Dekan FEB Universitas Udayana, Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si

7. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Dr. Harif Amali Riva’i

8. Guru Besar ITB, Prof. Dr. Ir. Dermawan Wibisono

9. Dosen Community Development Unika Soegijapranata Semarang, Tukiman Taruno Sayoga Ph.D

10. Direktur Eksekutif Indonesia Global Justice (IGJ) Rahmi Hertanti‎

Baca juga artikel terkait DEBAT PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Politik
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH