Menuju konten utama

Daya Saing Indonesia Anjlok ke Peringkat 40 dari 69 Negara

Peringkat efisiensi bisnis RI juga turun ke posisi 26, dari posisi ke 14 di tahun sebelumnya.

Daya Saing Indonesia Anjlok ke Peringkat 40 dari 69 Negara
Foto udara suasana salah satu lokasi industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025). Pemerintah menargetkan nilai investasi di KEK Industropolis Batang sebesar Rp75,8 triliun dalam lima tahun ke depan dengan target dapat menyerap tenaga kerja hingga 58.145 orang dengan pengembangan berfokus pada tiga sektor utama yaitu manufaktur, logistik, dan distribusi. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/tom.

tirto.id - Daya saing Indonesia merosot tajam ke urutan 40 dari 69 negara di tahun ini. Padahal, di tahun peringkat daya saing RI masih di posisi ke-27.

Merosotnya daya saing Indonesia ini diungkap World Competitive Center (WCC) IMD melalui laporan World Competitiveness Ranking (WCR) 2025.

Menurut Direktur WCC IMD, Arturo Bris, pasca Pandemi Covid-19, Indonesia menjadi salah satu negara dengan daya saing terbaik dalam peringkat WCR karena didorong oleh nilai ekspor minyak dan gas (migas) serta terdongkrak harga komoditas.

Di mana pada 2022, daya saing Indonesia berada di peringkat 44, kemudian naik menjadi peringkat 34 pada 2023 dan di posisi 27 di 2024.

“Namun, saat ini peringkat daya saing Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara anjlok imbas perang tarif yang ditujukan ke kawasan ini,” jelasnya, dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (19/6/2025).

Seiring dengan turunnya daya saing, peringkat efisiensi bisnis di Tanah Air juga mengalami penurunan menjadi di posisi 26, dari yang di tahun sebelumnya menempati posisi ke 14 dari 69 negara. Selain itu, kinerja sektor Infrastruktur juga mengalami penurunan dari tahun 2023, di mana pada saat itu Indonesia menempati urutan ke-51 dan turun menjadi peringkat ke 52, kemudian anjlok ke posisi 57 pada 2025.

Sementara itu, efisiensi pemerintah pada 2025 juga turun ke posisi 34, dari di tahun sebelumnya berada di peringkat 23. Dengan kondisi ini, kinerja ekonomi Indonesia pada tahun 2025 berada pada peringkat 24, tak bergerak dari posisi di 2024.

Mengutip Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, laporan WCC IMD ini mengungkapkan, Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan, di antaranya untuk mengintegrasikan peta strategis dari hulu ke pengolahan hilir; mengembangkan tenaga kerja produktif yang meningkatkan daya saing dalam ekonomi global; meningkatkan kontribusi sektor riil keuangan dan pertumbuhan lembaga non-perbankan.

“Mematuhi tuntutan global yang terkait dengan masalah lingkungan, sosial, etika bisnis, dan tata kelola. Meningkatkan nilai tambah melalui hubungan diaspora dan pengembangan penelitian,” tulis laporan WCC IMD itu.

Baca juga artikel terkait DAYA SAING INDUSTRI atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Hendra Friana