tirto.id - Emisi karbon dioksida (CO2) adalah salah satu jenis gas rumah kaca yang berkontribusi paling besar dalam memperburuk pemanasan global. Indonesia masuk dalam daftar 10 negara penyumbang emisi karbon terbesar di dunia.
Berbagai aktivitas manusia, terutama yang dilakukan oleh perusahaan melalui kegiatan industri, berkontribusi signifikan terhadap emisi karbon di Indonesia. Setidaknya ada lima sektor utama sumber emisi karbon di tanah air.
Mengutip dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), sektor-sektor tersebut meliputi penggunaan energi, industri, dan konsumsi produk, PKPL (pertanian, kehutanan dan penggunaan lahan), serta limbah.
Bagaimana rincian data sektor penyumbang emisi karbon terbesar di Indonesia? Simak terus ulasan selanjutnya!
Data Emisi Karbon di Indonesia Terbaru
Menurut laporan Global Carbon Project (2022), Indonesia menempati posisi ke-6 di daftar negara penyumbang emisi karbon terbesar di dunia. Total emisi karbon Indonesia tercatat mencapai 729 juta ton CO2. Angka itu setara 1,8 persen total emisi karbon di dunia.
Angka sumbangan emisi karbon Indonesia pada 2022 itu hanya kalah dari China, Amerika Serikat, India, Rusia, dan Jepang. Kecuali India, empat lainnya merupakan negara maju.
Emisi karbon Indonesia tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan 2 negara maju lainnya, yakni Jerman di peringkat 8 (666 juta ton CO2) dan Korea Selatan di posisi 10 (601 juta ton CO2).
Upaya mengerem laju emisi karbon nampaknya juga belum signifikan di tanah air. Seturut data yang sama, emisi karbon Indonesia dicatat terkerek 18,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 615,92 juta ton.
Laporan Global Carbon Budget menunjukkan peningkatan emisi karbon Indonesia selama 2022 merupakan salah satu yang tertinggi dibandingkan dengan negara lain.
Daftar Sektor Penghasil Emisi Karbon Terbesar di Indonesia
Prof. Dr Muhammad Madyan di artikel “Analisis Pengungkapan Emisi Karbon Perusahaan Indonesia” (2024) yang dilansir situs Universitas Airlangga menjelaskan emisi karbon di Indonesia telah meningkat secara signifikan sejak tahun 1990.
Dengan mengutip Climate Accountability Institute Report 2020, ia catat peningkatan emisi karbon di Indonesia mencapai titik tertinggi pada 2019 dengan jumlah 581 juta CO2. Dari data itu, diketahui pula sektor penyumbang emisi karbon terbesar di Indonesia.
Lantas, sektor apakah yang merupakan penghasil utama emisi karbondioksida? Berikut ini detail datanya.
1. Sektor Industri
Merujuk Climate Accountability Institute Report 2020 yang dikutip Muhammad Madyan di artikelnya, tercatat sektor industri penyumbang emisi karbon terbesar di Indonesia. Pada 2019, sektor industri menghasilkan 37 persen total emisi karbon di Indonesia. Setelah itu diikuti oleh sektor transportasi dan pembangkit listrik, masing-masing 27 persen.Data mirip tertuang dalam laporan milik Badan Pusat Statistik (BPS) bertajuk Neraca Arus Energi dan Neraca Emisi Gas Rumah Kaca Indonesia 2018-2022 Volume 4 (2024).
BPS melaporkan adanya tren peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK) di tanah air. Pada 2022, total emisi gas rumah kaca di Indonesia mencapai 1.008.178 Gg CO2e. Porsi yang terbesar berasal emisi karbon, yakni 77 persen.
Sektor lapangan usaha menjadi kontributor utama, dengan emisi karbon sebesar 696.505 Gg CO2e. Angka itu setara 78,50 persen dari total emisi di seluruh sektor.
2. Sektor Energi
Data Global Carbon Budget menerangkan kenaikan emisi karbon signifikan di Indonesia pada 2022 dipicu penggunaan energi fosil (khususnya batu bara), alih fungsi lahan, dan deforestasi.Secara lebih mendetail, emisi karbon dari berbagai bahan bakar dan industri di Indonesia, yaitu gas flaring 3,16 juta ton, semen 26,84 ton, gas 80,01 ton, minyak 214,29 juta ton, dan paling tinggi batu bara dengan 404,57 juta ton.
Setali dengan data itu, sektor penyumbang emisi karbon terbesar di dunia juga berkaitan dengan penggunaan bahan bakar fosil, yaitu batu bara 41 persen, minyak 32 persen, gas 21 persen, semen 4 persen, hingga pencahayaan kilang dan lainnya 2 persen.
Data International Energy Agency pun menunjukkan emisi karbon dari pembakaran bahan bakar berjumlah 652 juta ton pada 2022. Pada tahun sebelumnya, emisi CO2 di sektor ini masih 554 juta ton.
3. Alih Fungsi Lahan
Laporan Global Carbon Budget (2022) menyoroti lonjakan emisi karbon pada 2013-2022 yang terjadi akibat alih fungsi lahan. Indonesia ternyata masuk di daftar 10 negara yang menghasilkan emisi karbon terbesar dari alih fungsi lahan.Data ini menunjukkan Indonesia menempati urutan kedua di dunia dengan jumlah emisi karbon dari alih fungsi lahan mencapai 930 juta ton CO2 atau 19,9 persen.
Posisi RI itu berada di bawah Brasil yang menyumbang 23,1 persen emisi karbon global, dan di atas Republik Demokratik Kongo (12,2 persen).
Negara lainnya yang masuk 10 besar penyumbang emisi karbon global dari alih fungsi lahan secara berurutan adalah Malaysia, Tanzania, Vietnam, Myanmar, Meksiko, Angola, dan Ethiopia.
Data Climate Watch (2023) di situs Our World in Data pun menunjukkan kecenderungan serupa terkait sektor penyumbang emisi karbon di Indonesia pada tahun 2020. Alih fungsi lahan dan deforestasi menjadi penyumbang emisi karbon terbesar di indonesia.
Data Sektor Penyumbang Emisi Karbon di Indonesia
Merujuk laporan Climate Watch (2023) di situs Our World in Data, berikut ini detail data sektor penyumbang emisi karbon terbesar di Indonesia pada 2020:- Alih fungsi lahan (tata guna lahan) dan sektor kehutanan: 490,53 juta ton
- Listrik dan panas: 246,12 juta ton
- Manufaktur dan konstruksi: 131,05 juta ton
- Transportasi: 126,42 juta ton
- Industri: 27,18 juta ton
- Bangunan: 25,78 juta ton
- Pembakaran bahan bakar lainnya: 2,87 juta ton
- Penerbangan dan pelayaran: 2,30 juta ton
- Pertanian, kehutanan, dan perikanan: 6.772 Gg CO2e
- Pertambangan dan penggalian: 16.144 Gg CO2e
- Industri dan pengolahan: 275.240 Gg CO2e
- Pengadaan listrik dan gas: 295.854 Gg CO2e
- Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang: 3.378 Gg CO2e
- Transportasi: 79.188 Gg CO2e
- Lapangan usaha lainnya: 19.929 Gg CO2e.
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Addi M Idhom