Menuju konten utama

Daftar Top Skor EURO 2024: Kenapa Ada 6 Orang Raih Sepatu Emas?

Daftar top skor EURO 2024: Harry Kane (Inggris) dan Dani Olmo (Spanyol) 3 gol, kenapa ada 6 orang raih Sepatu Emas? Bagaimana aturan UEFA?

Daftar Top Skor EURO 2024: Kenapa Ada 6 Orang Raih Sepatu Emas?
Ilustrasi EURO 2024. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Daftar top skor EURO 2024 terbaru memastikan total 6 pemain memperoleh Sepatu Emas. Mereka adalah Dani Olmo (Spanyol), Cody Gakpo (Belanda), Jamal Musiala (Jerman), Ivan Schranz (Slovakia), Harry Kane (Inggris), serta Georges Mikautadze (Georgia).

Kepastian total 6 pemain mendapatkan status pencetak gol terbanyak EURO 2024 terjadi setelah laga final antara Spanyol vs Inggris di Stadion Olimpiade Berlin, Jerman, berakhir dengan skor 2-1 pada Senin (15/7). Tidak ada satu pun dari Dani Olmo atau Harry Kane yang mencetak gol. Dengan demikian, keduanya tetap mengemas 3 gol, seperti 4 pemain lain.

Aturan terbaru UEFA menyebutkan bahwa top skor EURO 2024 murni didasarkan pada jumlah gol yang dicetak, tidak ditambah dengan jumlah assist. Kasusnya berbeda dengan EURO 2012.

Ketika itu, terdapat 6 nama yang mencetak 3 gol sepanjang turnamen. Mereka adalah Mario Mandzukic (Kroasia), Mario Gomez (Jerman), Mario Balotelli (Italia), Cristiano Ronaldo (Portugal), Alan Dzagoev (Rusia), dan Fernando Torres (Spanyol).

Namun, Fernando Torres yang berhak menyandang gelar peraih Sepatu Emas. Sepanjang EURO 2012, El Nino juga menyumbang 1 assist. Ketika itu, yang dihitung adalah jumlah gol dan assist.

Sebenarnya, 3 gol dan 1 assist yang ditorehkan oleh Torres sama dengan koleksi Mario Gotze. Namun, El Nino bermain lebih sedikit, yaitu 189 menit, dibandingkan Gomez yang 282 menit.

Persaingan top skor EURO 2024 relatif cukup ketat. Jamal Musiala (Jerman) sempat memimpin perebutan sepatu emas, usai pemain muda Bayern Munchen itu mencatatkan 3 gol hingga berakhirnya babak 16 besar. Timnya pun lolos ke perempat final.

Namun, posisi Musiala langsung digusur Cody Gakpo, yang juga mengemas 3 gol hingga berakhirnya 16 besar. Gakpo juga sempat memimpin perebutan sepatu emas. Ia tercatat jadi satu-satunya pemain tim semifinalis, yang sudah mengemas 3 gol sebelum babak 4 besar berlangsung.

Berikutnya, perebutan semakin sengit saat Kane dan Olmo menambah 1 gol di semifinal. Kane serta Olmo bersaing hingga partai final dan keduanya sama-sama mengumpulkan 3 gol sebelum laga puncak itu dimulai.

Daftar Top Skor EURO Sejak 1960: Siapa Saja Peraih Sepatu Emas?

Gelar top skor atau sepatu emas Eropa tercatat pernah diduduki sejumlah nama beken. Sebut saja seperti Cristiano Ronaldo, Antoine Griezmann, Marco van Basten, Gerd Muller, Alan Shearer, Dennis Bergkamp, hingga Michel Platini.

Dari banyaknya nama-nama elite, Michel Platini (Prancis) masih jadi pemegang rekor top skor terbanyak dalam 1 edisi. Platini meraih sepatu emas EURO 1984 dengan raihan 9 gol. Total, pemilik 3 Ballon d’Or itu mencetak 9 gol di 5 laga atau seluruh pertandingan dari fase grup hingga final EURO 1984.

Capaian Platini turut diwarnai dengan 2 hattrick. Masing-masing trigol diciptakan Platini dalam 2 laga penyisihan EURO 1984 menghadapi Belgia dan Yugoslavia. Selain top skor, mantan presiden UEFA tersebut menyempurnakan capaiannya tahun 1984.

Prancis menjadi juara edisi 1984, usai mengalahkan Spanyol di partai puncak lewat skor 2-0. Platini turut menyumbang 1 gol di laga final tersebut. Di tahun yang sama, Platini berhak mengklaim Ballon d’Or ke-2 kalinya secara berturut-turut sejak pertama kali mendapatkannya tahun 1983.

Rekor pencetak gol terbanyak EURO dalam satu edisi, diikuti pemain Prancis lain, Antoine Griezmann, yang menjadi top skor EURO 2016 dengan raihan 6 gol. Namun, cerita Griezmann bisa dibilang tak semanis Platini. Pasalnya, Les Blues kala itu harus puas sebagai runner-up usai kalah dari Portugal dalam partai final di Stade de France, Paris, Prancis.

Kekalahan Prancis di final EURO 2016 sekaligus makin menenggelamkan capaian apik Griezmann di periode itu. Griezmann pada 2016 sebenarnya berada di salah satu puncak kariernya. Bahkan ia sempat digadang-gadang bakal memenangkan Ballon d’Or.

Griezmann akhirnya harus puas finis ke-3 dalam perebutan Ballon d’Or 2016. Selain kalah di final EURO 2016, Griezmann juga harus puas menjadi runner-up Liga Champions saat timnya, Atletico Madrid takluk dari Real Madrid. Baik di level klub maupun timnas, Griezmann kalah di final dari tim yang dibintangi Cristiano Ronaldo. Alhasil, Ronaldo diganjar Ballon d’Or tahun tersebut.

Sementara itu, persaingan ketat top skor EURO pernah terjadi pada edisi 2012 dan 2020 (2021) lalu. Dua edisi tersebut menempatkan lebih dari 1 pemain di deretan pencetak gol terbanyak. Namun UEFA hanya memberikan gelar sepatu emas untuk 1 pemain saja.

Fernando Torres (Spanyol) meraih sepatu emas EURO 2012, meski capaian 3 golnya disamai 5 pemain lain. Nama-nama yang juga mencetak 3 gol itu di antaranya Alan Dzagoev (Rusia), Mario Gomez (Jerman), Mario Mandžukić (Kroasia), Mario Balotelli (Italia), Cristiano Ronaldo (Portugal).

Perhitungan kemudian mengerucut ke 2 nama, yaitu Torres dan Gomez, yang sama-sama mencetak 3 gol dan 1 assist. Namun, Torres lebih berhak atas sepatu emas EURO 2012, lantaran penyerang Chelsea saat itu punya menit bermain lebih sedikit. Torres di EURO 2012 lalu total hanya bermain 189 menit. Sedangkan Gomez memainkan 282 menit di EURO 2012.

Cristiano Ronaldo mendapatkan gelar sepatu emas pertamanya pada EURO 2020 (2021). CR7 total mengemas 5 gol di edisi tersebut, atau sama dengan capaian Patrik Schick (Ceko). Namun Ronaldo unggul lantaran turut mencetak 1 assist di edisi 2020, sedangkan Schick nihil assist di edisi tersebut.

Tambahan 5 gol Ronaldo edisi 2020 lalu tidak saja mengantarkan kapten Portugal untuk meraih sepatu emas pertamanya. CR7 juga mendapatkan status sebagai pemegang rekor top skor keseluruhan EURO sepanjang masa.

Total, dari 6 keikutsertaannya di EURO, Ronaldo telah mengemas 14 gol. Capaian CR7 mengungguli Michel Platini (9 gol).

Berikut ini daftar peraih sepatu emas (top skor) EURO dari tahun ke tahun:

  • 1960: François Heutte (Prancis), Viktor Ponedelnik (Uni Soviet), Valentin Ivanov (Uni Soviet), Dražan Jerković (Yugoslavia), Milan Galić (Yugoslavia) - 2 gol
  • 1964: Jesús María Pereda (Spanyol), Ferenc Bene (Hungaria), Deszö Novák (Hungaria) - 2 gol
  • 1968: Dragan Džajić (Yugoslavia) - 2 gol
  • 1972: Gerd Müller (Jerman Barat) - 4 gol
  • 1976: Dieter Müller (Jerman Barat) - 4 gol
  • 1980: Klaus Allofs (Jerman Barat) - 3 gol
  • 1984: Michel Platini (Prancis) - 9 gol
  • 1988: Marco van Basten (Belanda) - 5 gol
  • 1992: Henrik Larsen (Denmark), Karl-Heinz Riedle (Jerman), Dennis Bergkamp (Belanda), Tomas Brolin (Swedia) - 3 gol
  • 1996: Alan Shearer (Inggris) - 5 gol
  • 2000: Patrick Kluivert (Belanda), Savo Milošević (Yugoslavia) - 5 gol
  • 2004: Milan Baroš (Republik Ceko) - 5 gol
  • 2008: David Villa (Spanyol) - 4 gol
  • 2012: Fernando Torres (Spanyol)**, Alan Dzagoev (Rusia), Mario Gomez (Jerman), Mario Mandžukić (Kroasia), Mario Balotelli (Italia), Cristiano Ronaldo (Portugal) - 3 gol
  • 2016: Antoine Griezmann (Prancis) - 6 gol
  • 2020: Cristiano Ronaldo (Portugal)*, Patrik Schick (Ceko) - 5 gol
  • 2024***: Dani Olmo (Spanyol), Cody Gakpo (Belanda), Jamal Musiala (Jerman), Ivan Schranz (Slovakia), Harry Kane (Inggris), dan Georges Mikautadze (Georgia).
Keterangan:

* unggul jumlah assist.

** unggul jumlah assist dan lebih sedikit menit bermain.

***aturan terbaru UEFA, yang dihitung hanya jumlah gol

Baca juga artikel terkait SUPPLEMENT CONTENT atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Dicky Setyawan
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Fitra Firdaus