Menuju konten utama

Daftar Pabrik Tutup dan Pailit di 2025, Lahirkan Gelombang PHK

Sejumlah pabrik menyatakan berhenti beroperasi hingga pailit di awal tahun 2025, puluhan ribu karyawan terkena PHK.

Daftar Pabrik Tutup dan Pailit di 2025, Lahirkan Gelombang PHK
Pekerja berjalan di atas JPO Dukuh Atas, Jakarta, Senin (4/5/2020). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/pras.

tirto.id -

Beberapa pabrik di Indonesia tutup atau berhenti beroperasional pada awal tahun 2025 ini. Salah satunya, adalah PT Sri Rejeki Isman Tbk Group atau Sritex Group.

Sritex yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah, ini bergerak di industri tekstil dan memiliki ribuan karyawan dinyatakan tutup sejak Sabtu (2/3/3025). Setelah dinyatakan bangkrut, berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan ada 10.665 karyawan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan terakhir berkerja pada Jumat (28/2/2025).

Sritex dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang berdasar putusan perkara dengan nomor 2/Pdt.Sus- Homologasi/2024/PN Niaga Smg oleh Hakim Ketua Moch Ansor pada Senin (21/10/2024).

Dalam sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Niaga Semarang, pemohon, yaitu PT Indo Bharat Rayon sebagai debitur Sritex, menyebut perusahaan telah lalai dalam menjalankan kewajibannya untuk membayar kembali utangnya berdasarkan Putusan Homologasi (Perdamaian) tertanggal 25 Januari 2022.

Selain Sritex, pencabutan putusan perdamaian juga ditujukan untuk anak-anak usaha Sritex, antara lain PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya.

Selain Sritex yang dinyatakan pailit, berikut sejumlah pabrik lain yang memutuskan berhenti beroperasi di awal tahun ini.

1. PT Sanken Indonesia

Selain Sritex, pabrik elektronik dan rumah tangga, PT Sanken Indonesia, yang berlokasi di kawasan industri MM2100, Cikarang, juga akan menghentikan produksinya pada Juni 2025 mendatang.

Penutupan perusahaan ini, berdampak pada 459 pegawai yang mendapat PHK. Sebelumnya, para karyawan yang tergabung Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) PT Sanken Indonesia sedang melakukan negosiasi terkait dengan pesangon yang akan diberikan oleh perusahaan.

Meski begitu, Ketua FSPMI Dedy Supriyanto mengatakan kedua pihak akan mendapatkan kesepakatan pada 28 Februari 2025, namun hingga saat ini belum ada informasi terbaru terkait hasil negosiasi tersebut.

Terdapat berbagai alasan tutupnya pabrik yang memiliki induk perusahaan di Jepang ini. Perusahaan ini, disebut tutup atas perintah dari perusahaan induknya dan perusahaan tidak mampu bersaing untuk menyesuaikan produk dengan produk-produk baru.

2. PT Tokai Kagu

Perusahaan produsen alat musik ini menjadi salah satu pabrik di Jawa Barat yang dinyatakan tutup pada 2025. Perusahaan yang berlokasi di Bekasi ini, dikabarkan akan membuka pabrik di negara aslinya.

Ada 195 orang yang akan terdampak dengan adanya PHK massal dari perusahaan furniture yang berdiri sejak 1996 ini.

3. PT Yamaha Music

PT Yamaha Music berlokasi di MM2100, Bekasi, Jawa Barat, dijadwalkan tutup operasional pada Maret 2025. Sedangkan, pabrik PT Yamaha Indonesia yang sektornya memproduksi instrumen musik khususnya piano juga akan tutup operasional pada akhir Desember 2025.

Atas penutupan perusahaan ini, sekitar 1.100 pekerja diperkirakan terdampak PHK akibat penutupan tersebut. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyebut bahwa tutupnya beberapa perusahaan ini diakibatkan oleh ekonomi global dan dampak dari gelombang Covid-19 beberapa tahun lalu.

Baca juga artikel terkait PT SRITEX atau tulisan lainnya dari Auliya Umayna Andani

tirto.id - Hukum
Reporter: Auliya Umayna Andani
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Rina Nurjanah