Menuju konten utama

Daftar Kereta Api yang Rutenya Diubah Akibat Banjir Porong

Kereta yang seharusnya berakhir di Stasiun Malang diputuskan berakhir di Stasiun Surabaya Gubeng, demi keamanan dan keselamatan perjalanan kereta

Daftar Kereta Api yang Rutenya Diubah Akibat Banjir Porong
Jalan Raya Porong terendam banjir, di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (27/11/2017). ANTARA FOTO/Umarul Faruq

tirto.id - Banjir yang menggenangi rel di wilayah Tanggulangin, Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mengakibatkan sejumlah kereta api dengan tujuan akhir Stasiun Malang terpaksa diubah rutenya.

Hal ini disampaikan oleh manajer Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Supriyanto, Selasa (28/11/2017).

"Sejumlah KA yang diubah pola operasi dan pelayanannya khusus untuk kedatangan Selasa 28 November adalah KA Bima dan KA Mutiara Selatan," kata Supriyanto.

Ia menyatakan kereta-kereta tersebut seharusnya berakhir di Stasiun Malang. Namun, karena banjir di jalur Porong yang mana rel tidak memungkinkan dilewati oleh kereta api, maka diputuskan berakhir di Stasiun Surabaya Gubeng, demi keamanan dan keselamatan perjalanan kereta.

Berdasarkan rencana, semua penumpang tujuan Stasiun Malang diturunkan di Stasiun Madiun dan dipindahkan ke KA Gajayana relasi Madiun-Malang yang berangkat pada pukul 04.30 WIB.

Rencananya akan diberlakukan pada KA Bima relasi Gambir-Madiun-Surabaya-Malang yang tiba di Stasiun Madiun pukul 03.15 WIB dan KA Mutiara Selatan relasi Bandung-Madiun-Surabaya-Malang yang tiba di Stasiun Madiun pukul 03.58 WIB.

"Pemindahan penumpang KA Bima dan Mutiara Selatan ke KA Gajayana tujuan Malang adalah untuk mengurangi keterlambatan KA tersebut. Sedangkan penumpang tujuan Surabaya tetap melanjutkan sampai tujuan," lanjut Supriyanto.

Demikian juga untuk perjalanan kereta-kereta lain yang lewat Daop 7 Madiun, seperti KA Ranggajati relasi Cirebon-Madiun-Surabaya Gubeng-Jember, hanya berakhir di Stasiun Subaraya Gubeng dan batal melayani hingga Stasiun Jember karena banjir atau hanya melayani Cirebon-Madiun-Surabaya Gubeng.

Pihak PT KAI telah melakukan upaya normalisasi jalur sejak kejadian dengan meninggikan rel menggunakan alat berat MTT dan penambahan batu balas. Namun jalur tetap belum bisa dilewati KA karena ketinggian air hingga Senin tanggal 27 November pada sore hari masih cukup tinggi. Yakni mencapai 40 sentimeter di atas kop rel.

"PT KAI menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini dan akan melakukan langkah-langkah untuk segera melancarkan perjalanan KA, namun tetap mengutamakan keselamatan," katanya.

KA Logawa relasi Purwokerto-Madiun-Surabaya Gubeng-Jember hanya berakhir di Stasiun Subaraya Gubeng dan batal melayani hingga Stasiun Jember karena banjir atau hanya melayani Purwokerto-Madiun-Surabaya Gubeng.

Sementara itu, KA Sritanjung relasi Lempuyangan-Madiun-Surabaya Gubeng-Banyuwangi hanya berakhir di Stasiun Subaraya Gubeng dan batal melayani hingga Stasiun Jember dan Banyuwangi karena banjir atau hanya melayani Purwokerto-Madiun-Surabaya Gubeng.

Ia menjelaskan, banjir di kilometer (KM) 32+800 sampai dengan KM 33+100 antara Stasiun Porong hingga Stasiun Tanggulangin menyebabkan sejumlah perjalanan kereta api dari dan menuju wilayah Daop 9 Jember dan Malang terganggu.

Baca juga artikel terkait BANJIR

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani