tirto.id - Klasifikasi desa bisa ditentukan berdasarkan perkembangannya. Setidaknya ada tiga kategori yakni desa swadaya, swakarya, dan swasembada.
Penggolongan jenis-jenis desa tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 11 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah Desa.
Lantas, apa saja contoh desa swadaya, swakarya, dan swasembada?
Sebelum menginjak ke pembahasan tersebut, kita mesti memahami terlebih dahulu pengertian desa dan ciri-cirinya.
Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dijelaskan, "Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia".
Bagaimana Ciri Desa?
Ada beberapa unsur yang membedakan desa dengan kota. Iwan Kustiwan dalam Perencanaan Kota (2014) menjelaskan lima ciri-ciri desa sebagai berikut:
1. Sistem sosial
Sistem sosial desa berhubungan erat dengan kebudayaan tradisional, adat istiadat, dan norma berlaku.2. Hubungan kekerabatan
Hubungan kekerabatan di desa memiliki pola interaksi yang kuat. Salah satunya ditandai dengan konsep penyelesaian masalah secara kekeluargaan.3. Basis kegiatan masyarakat
Kegiatan utama masyarakat desa dalam sektor ekonomi berfokus pada pengelolaan sumber daya secara alami seperti pertanian, peternakan, dan perikanan.4. Hubungan masyarakat
Hubungan masyarakat cenderung begitu erat, ditandai budaya gotong royong dalam berbagai kegiatan desa.5. Struktur data kependudukan
Jumlah kepadatan penduduk desa rendah, berbanding terbalik dengan luas lahannya yang luas. Desa sebagai suatu unit geografis memiliki unsur-unsur vital yang menentukan perkembangannya. Pertama, daerah berupa lokasi, luas, dan garis yang membatasi lingkungan geografis setempat.Kedua, penduduk yang menempati daerah desa meliputi jumlah, pertambahan, kepadatan, penyebaran, dan mata pencaharian. Ketiga, tata kehidupan sebagai pola interaksi masyarakat dan kebudayaan di desa.
Contoh Desa Swadaya di Indonesia
Desa swadaya adalah desa yang sebagian besar masyarakatnya memenuhi kebutuhan dengan bergantung pada alam. Ciri-ciri desa swadaya di antaranya penduduknya masih jarang, penduduknya terikat adat istiadat, lembaga sosial di desa sederhana, tingkat pendidikan masyarakat desa rendah, hingga belum mampu menyelenggarakan urusan pemerintahan sendiri. Contoh Desa Swadaya di Indonesia sebagai berikut:
- Desa Kanekes di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Desa Kanekes didiami Suku Baduy.
- Desa Sugihwaras di Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur.
- Kampung Bena di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.
- Desa Jangkang Lama di Kecamatan Lahei Barat, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah.
- Desa Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.
- Desa Teluk Malewai di Kecamatan Lahei Barat, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah.
Contoh Desa Swakarya di Indonesia
Desa swakarya merupakan desa yang lebih maju dibanding desa swadaya. Ciri-ciri Desa Swakarya di antaranya adat istiadat telah mengalami perubahan, gotong royong lebih efektif, administrasi desa sudah berjalan, serta mampu menyelenggarakan urusan pemerintah sendiri. Contoh Desa Swakarya di Indonesia sebagai berikut:
- Desa Gunung Rajak di Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
- Desa Sukarara di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
- Desa Rensing di Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
- Desa Bungtiang di Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
- Desa Sukamaju di Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung.
Contoh Desa Swasembada di Indonesia
Desa Swasembada merupakan desa yang telah mampu mengembangkan seluruh potensinya secara optimal, dengan lokasi dekat dengan perkotaan. Ciri-ciri Desa Swasembada di antaranya semua keperluan hidup pokok dapat disediakan desa sendiri, pendidikan dan keterampilan penduduk sudah tinggi, serta sarana dan prasarana desa lengkap. Contoh Desa Swasembada di Indonesia sebagai berikut:
- Desa Wotsogo di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
- Desa Hanura di Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran, Provinsi Bandar Lampung.
- Desa Tamansari di Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
- Desa Pujon Kidul di Kecamatan Pujon, Kota Malang, Jawa Barat.
- Desa Seigentung di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin