Menuju konten utama
IPS

Contoh Aktivitas Manusia sebagai Makhluk Ekonomi yang Bermoral

Berikut contoh aktivitas manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral. Simak selengkapnya di artikel di bawah ini.

Contoh Aktivitas Manusia sebagai Makhluk Ekonomi yang Bermoral
Ilustrasi Gajian. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral melaksanakan aktivitasnya dengan mempertimbangkan banyak aspek. Aspek yang perlu dipertimbangkan dalam aktivitas ekonomi manusia termasuk nilai moral, etika, dan norma sosial.

Selama menjalankan kegiatan ekonomi manusia sebaiknya tidak hanya fokus pada aspek finansial saja.

Prinsip-prinsip moral tetap perlu dijunjung tinggi untuk menciptakan masyarakat yang lebih etis, berkelanjutan, dan adil dalam konteks ekonomi.

Lantas, apa saja ciri-ciri dan contoh aktivitas manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral?

Apa Saja Ciri-ciri Makhluk Ekonomi yang Bermoral?

Ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral mencerminkan kemampuan manusia dalam berpikir dan bertindak.

Menurut M. Nursa’ban, dkk. dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (2021) salah satu ciri utama manusia sebagai makhluk ekonomi bermoral adalah bisa berpikir dan bertindak rasional.

Mereka mampu menganalisis situasi ekonomi dan membuat keputusan yang didasarkan pada data, fakta, dan pertimbangan yang matang.

Tidak hanya itu, manusia sebagai makhluk ekonomi juga memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya. Namun, manusia yang bermoral berusaha untuk mencapai tujuan ekonomi mereka dengan tetap mematuhi etika dan moralitas.

Moral juga dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Saat melakukan aktivitas ekonomi, manusia perlu mempertimbangkan berbagai pilihan yang ada dan memilih yang paling sesuai dengan nilai-nilai mereka.

Ciri lainnya manusia sebagai makhluk ekonomi adalah sifatnya yang tidak pernah puas. Para ahli percaya bahwa kebutuhan ekonomi manusia tidaklah terbatas hingga akhir hayatnya.

Masih menurut M. Nursa’ban, dkk. berikut ini karakteristik atau ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral:

    1. Manusia berpikir dan bertindak secara rasional.
    2. Manusia memenuhi kebutuhan tanpa mengabaikan norma, nilai, dan aturan yang berlaku di masyarakat.
    3. Manusia mengambil keputusan untuk memenuhi kebutuhan tanpa merugikan pihak lain.
    4. Manusia menggunakan sumber daya alam secara selektif dan memerhatikan lingkungan.
    5. Manusia sulit merasa puas dalam memenuhi kebutuhannya.
    6. Manusia memiliki preferensi pribadi dalam menentukan tindakan untuk memenuhi kebutuhan.

Contoh Aktivitas Manusia sebagai Makhluk Ekonomi yang Bermoral

Contoh seorang manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral bisa digambarkan lewat situasi umum sehari-hari. Berikut ini beberapa contoh aktivitas manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral seperti yang ditulis oleh Didang Setiawan dalam Pengetahuan Sosial 1 (2008):

Contoh 1

Beberapa tahun lalu, masyarakat Indonesia masih menggunakan minyak tanah untuk memasak.

Kebiasaan ini tentu dapat menyebabkan pasokan minyak mentah di dalam negeri terus berkurang karena jumlah kebutuhan minyak begitu tinggi, namun jumlahnya terbatas.

Manusia sebagai pelaku ekonomi yang bermoral kemudian membuat kebijakan untuk menyetop penggunaan minyak tanah untuk konsumsi rumah tangga. Sebagai gantinya, penggunaan minyak tanah dialihkan ke biogas hingga penggunaan kompor listrik.

Contoh 2

Pak Budi adalah pemilik perkebunan sawit yang mempekerjakan ratusan buruh sawit setiap harinya. Sebagai pelaku ekonomi yang bermoral, Pak Budi membayar upah setiap pekerja dengan layak dan tepat waktu.

Contoh 3

Pengelola Candi Borobudur menjalankan usahanya dengan menarik wisatawan untuk datang ke taman wisatanya. Namun, di saat yang sama, taman wisata itu merupakan situs warisan dunia yang harus dijaga kelestariannya.

Sebagai pelaku ekonomi yang bermoral, pengelola Candi Borobudur membuat kebijakan untuk membatasi akses wisatawan di beberapa bagian candi. Ini dilakukan agar bangunan candi tetap terjaga dengan baik dan tidak rusak di tangan orang yang tidak bertanggung jawab.

Contoh 4

Bu Siska membeli sebuah mobil baru. Namun, dengan adanya mobil tersebut maka kebutuhan Bu Siska bertambah banyak, yaitu untuk perawatan, membeli bahan bakar, hingga membayar pajak tahunan.

Demi memenuhi kebutuhannya itu, Bu Siska sebagai pelaku ekonomi yang bermoral, bekerja untuk memperoleh penghasilan halal.

Bu Siska juga rutin merawat mobilnya agar layak digunakan di jalanan dan tidak membahayakan orang lain. Tak hanya itu, Bu Siska juga taat membayar pajak mobil setiap tahun.

Contoh 5

Pak Bagus ingin membangun sebuah hotel di Kota Jogja. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah Yogyakarta yang berlaku, pengusaha dilarang membangun bangunan lebih tinggi dari 32 meter.

Hal ini dilakukan agar bangunan tersebut tidak menutupi berbagai bangunan budaya yang ada di Jogja. Pak Bagus sebagai pelaku ekonomi yang bermoral menaati peraturan tersebut dan membangun hotel sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku di Jogja.

Apa Pentingnya Manusia sebagai Makhluk Ekonomi yang Bermoral?

Manusia sebagai makhluk ekonomi memiliki kebutuhan yang beragam dan tidak terbatas. Kebutuhan manusia ini dapat dipenuhi lewat penerapan aktivitas ekonomi.

Kendati demikian, dalam menjalankan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhannya, manusia juga dibatasi oleh kepentingan orang atau makhluk hidup lainnya.

Oleh karena itu, dibuatlah sistem nilai, norma, dan aturan dalam masyarakat yang membatasi setiap kepentingan manusia. Nilai, norma, dan aturan inilah yang kemudian menciptakan sebuah konsep moral.

Menurut Maria J. Wantah dalam Pengembangan Disiplin dan Pembentukan Moral pada Anak Usia Dini (2005) moral adalah sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia.

Artinya moral membantu manusia mengidentifikasi mana perilaku atau tindakan yang baik dan buruk.

Pada konteks ekonomi, moral dilibatkan agar kegiatan ekonomi berjalan dengan baik, berkeadilan, dan memperhatikan dampak lingkungan. Harapannya moral dapat menciptakan fondasi untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan stabilitas sosial.

Berikut beberapa alasan pentingnya manusia sebagai makhluk ekonomi melibatkan moral dalam berbagai aktivitasnya:

    • Memotivasi manusia untuk selalu berperilaku secara positif sesuai dengan nilai, norma, dan aturan yang berlaku.
    • Menciptakan sistem ekonomi yang berdaya dan berkeadilan.
    • Meningkatkan peluang pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
    • Menciptakan pemerataan sumber daya dan lapangan kerja.

Baca juga artikel terkait ILMU EKONOMI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dhita Koesno