Menuju konten utama

Akan Diberi Kompor Listrik Gratis, Apa Kata Masyarakat?

Salah satu warga Bandung Winanda (28) mengaku, akan menerima jika pemerintah memberikan kompor listrik secara gratis.

Akan Diberi Kompor Listrik Gratis, Apa Kata Masyarakat?
Ilustrasi Kompor Induksi. (FOTO/PLN)

tirto.id - Pemerintah berencana membagikan satu juta kompor listrik pada warga sebagai upaya migrasi penggunaan gas ke listrik. Sebagai tahap awal, 2.000 masyarakat di Solo dan Bali akan dibagikan kompor listrik gratis sebagai distribusi pertama. Selanjutnya akan menyusul daerah-daerah lain.

Mengenai hal ini, salah satu warga Bandung Winanda (28) mengaku, akan menerima jika pemerintah memberikan kompor listrik secara gratis. Namun, kompor itu rencananya hanya akan digunakan sesekali, sebab masih mengandalkan kompor gas untuk memasak.

"Mau, tapi ditambah subsidi buat naikin daya listriknya juga terus biaya tiap bulannya. Let's be honest lah, kompor listrik rata-rata Rp500 ribuan, yang satu tungku ya apalagi yang dua. Kita kalau masak kan tidak cukup 1 lauk, bikin sayur sop 25 menit, goreng tahu/tempe 5 menit, belum bikin air panas belum perabot, yang alasnya harus datar. Kalau enggak, enggak akan bisa nyala itu kompor, otomatis perlu beli wajan friendly juga jadi masih akan pakai kompor gas juga," kata dia kepada Tirto, Rabu (21/9/2022).

Ia juga khawatir jika nanti ada pemadaman, maka tidak bisa memasak atau menyalakan api untuk sekedar menyalakan lilin. "Aku enggak kebayang aja kalau ganti kompor listrik disaat PLN aja masih sering banget ada pemadaman-pemadaman dadakan," kata Winanda.

Hal senada dikatakan Rafika (28). Ia mengatakan akan menerima jika pemerintah memberikan kompor listrik gratis. Namun penggunaannya tidak akan dilakukan optimal.

"Kalau dikasih kompor gratis mah mau, tapi dipakai atau enggaknya masih belum tahu. Soalnya kan masih belum jelas pemakaian listriknya bakal berapa banyak. Takutnya daya listrik di rumah enggak cukup, yang ada tiap masak ngejegreg [mati] mulu," kata dia.

Adapun Bekti (30) yang sudah duluan menggunakan kompor listrik, mengaku hanya sesekali menggunakan kompor listrik untuk kebutuhan kumpul bersama teman-temannya dirumah masak bersama. Sisanya, sering menggunakan oven listrik dengan daya minim setiap pekan.

"Punya tapi enggak sering dipakai ya, ada sering pakai itu oven paling sepekan sekali bikin kue, per bulan bayar listrik nambah Rp30.000-Rp40.000," jelas dia.

Sebelumnya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan membagikan gratis sekitar 5 juta kompor listrik berdaya 1.000 watt sebagai pengganti tabung elpiji 3 kilogram pada tahun depan.

Namun, Kementerian Keuangan belum membahas alokasi anggaran secara khusus di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mengawal kajian teknis atas kebijakan konversi tabung elpiji 3 kg menjadi kompor listrik.

Selanjutnya, Kementerian Keuangan akan mencermati hasil kajian Kementerian ESDM terhadap dampaknya pada anggaran. Berdasarkan sumber Tirto kemungkinan sumber anggarannya berasal dari alokasi subsidi untuk LPG 3 kg yang mulai dikurangi seiring program migrasi ke kompor listrik.

Baca juga artikel terkait KONVERSI KOMPOR LISTRIK atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Anggun P Situmorang