tirto.id - Plt Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian, ESDM Dadan Kusdiana menepis kabar terkait rencana peralihan daya listrik rumah tangga 450 VA ke 900 VA berkaitan dengan program PLN untuk melakukan konversi gas LPG ke kompor listrik. Sebelumnya kabar tersebut bermula saat pembahasan dalam rapat bersama Banggar DPR RI dan pemerintah berencana menghapus daya listrik rumah tangga 450 VA.
"Enggak ada peralihan [daya]," katanya singkat kepada Tirto, Kamis (15/9/2022).
Sementara itu, PLN juga sebelumnya sudah membantah mengenai akan adanya peralihan daya listrik. Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Darmawan Prasodjo menjelaskan, pihaknya saat ini tengah bersiap untuk melakukan realisasi program migrasi kompor LPG ke induksi. Proyek migrasi tersebut akan dimulai di Solo dan Bali.
"Untuk itu kami melakukan 2 lokasi uji klinis yaitu di Solo 1.000 kompor induksi dan 1.000 lagi di Bali," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (14/9/2022).
Darmawan menjelaskan, seluruh masyarakat yang akan diberikan kompor induksi gratis di dua wilayah tersebut setuju untuk kompornya diganti induksi. Hal tersebut terjadi setelah pihaknya melakukan sosialisasi bahwa penggantian kompor induksi tidak membuat biaya tagihan listrik bengkak di kemudian hari.
"Tidak ada pelanggan yang menolak karena kekhawatiran mereka di awal adalah soal tambah daya, kami sampaikan ini jalur khusus untuk kompor induksi jadi nanti tagihan listrik sama sekali gak berubah kami tidak mengubah 450 VA – 900 VA, kalau 450 VA ya 450 VA," pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Anggaran DPR bersama pemerintah sepakat menghapus daya listrik 450 volt ampere (VA) untuk kelompok rumah tangga miskin. Sebagai gantinya, masyarakat miskin yang saat ini memiliki daya listrik 450 VA akan dinaikkan menjadi 900 VA.
Ketua Badan Anggaran DPR, Said Abdullah mengatakan, penyesuaian ini memang tidak bisa dilakukan secara cepat. Sebab, dibutuhkan peran pemerintah dan PT PLN (Persero) untuk mendorong kelompok miskin secara bertahap bermigrasi ke 900 VA.
"Secara bertahap terhadap keluarga kemiskinan parah dengan 450 VA tentu tidak bisa kita lakukan dengan serta merta ke 900 VA. Terhadap keluarga miskin yang masih memakai 450 VA kita terus upayakan bermigrasi ke 900 VA secara pelan-pelan pula sejalan dengan peningkatan kebutuhan elektrifikasi mereka," kata dia kepada wartawan, Selasa (13/9/2022).
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin