Menuju konten utama

Viral HRD di Morowali Marahi Pegawai Merokok, Apakah Dipecat?

Cerita viral HRD PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang marahi pegawai merokok, apakah berakhir dipecat?

Viral HRD di Morowali Marahi Pegawai Merokok, Apakah Dipecat?
Ilustrasi dilarang merokok. FOTO/Istockkphoto

tirto.id - Viral di media sosial seorang HRD PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah (Sulteng), tertangkap kamera marahi pegawai merokok. Kasus ini menjadi ramai usai beredar kabar bahwa HRD dipecat.

Berdasarkan video yang beredar, HRD yang bernama Zein Isa Krisna memarahi calon karyawan bernama I Made Diana. Aksi HRD PT IMIP dan calon karyawan tersebut menuai pro kontra di kalangan warganet.

Sejumlah warganet mengkritik tindakan HRD karena memarahi calon pekerja dengan memaki ‘sampah’ dan menyebutnya tidak layak bekerja di PT IMIP. Menurut para netizen, HRD yang seharusnya membangun tempat kerja yang nyaman tidak seharusnya melakukan hal demikian.

Ada pula yang berkomentar bahwa respons HRD tersebut berlebihan, sebab ada banyak masalah di PT IMIP yang lebih serius dari pada rokok. Di sisi lain, tak sedikit warganet yang mendukung aksi HRD yang menindak tegas calon karyawan yang merokok.

Hal ini dikarenakan area kerja PT IMIP rawan kecelakaan kerja terkait kebakaran dan ledakan. Dilansir dari Antaranews, PT IMIP punya riwayat mengalami ledakan dan kebakaran yang menyebabkan puluhan korban luka dan tewas pada Desember 2023.

Insiden itu kembali terulang di tahun ini. Kecelakan kerja berupa ledakan tungku smelter feronikel di kawasan PT IMIP, terjadi pada Kamis (13/6/2024) pukul 22.00 WITA. Kecelakaan itu menyebabkan dua pegawai terluka.

Cerita Viral HRD PT IMIP

Cerita viral HRD PT IMIP Zein Isa Krisna bermula ketika dirinya mendapati seorang calon karyawan bernama I Made Diana, merokok di tempat kerja. Berdasarkan video yang beredar, Diana sedang duduk di tangga bersama kawan-kawannya dan karyawan lain di sebuah area tertutup penuh barang-barang.

Beberapa orang tampak berlalu lalang di sekitar area tersebut. Zein dengan nada tinggi lantas meminta ID Card I Made untuk diserahkan padanya. Namun, I Made tetap mempertahankan ID Card tersebut sambil meminta maaf pada Zein.

Saat I Made bersikeras mempertahankan ID Card-nya, nada bicara Zein semakin meninggi. Saat itu lah, Zein menyebut I Made ‘sampah’ dan tidak layak bekerja di PT IMIP.

“Sini ID Card-mu, kamu nggak layak kerja di sini (PT IMIP). Kamu tuh jadi sampah di sini tahu nggak, sini ID card-mu, nggak perlu minta maaf," teriak Zein dengan kesal.

Setelah itu, ID Card I Made berhasil disita oleh Zein. Namun, I Made tetap berusaha keras untuk meminta kembali ID-Card-nya hingga mengejar Zein menuruni tangga dan terus memohon maaf padanya.

Tindakan Zein memaki calon karyawan tersebut kemudian mendapat respons dari pihak PT IMIP. Bahkan Zein akhirnya dipecat akibat dari aksinya memarahi calon karyawan yang ketahuan merokok.

Kabar pemecatan Zein sudah dikonfirmasi oleh Media Relations Head PT IMIP. Menurut perwakilan PT IMIP Zein sudah melakukan hal yang salah sehingga dijatuhi sanksi pemecatan.

Belakangan Zein dan I Made telah saling meminta maaf. Kedua juga menyampaikan permohonan maaf melalui sebuah video yang diunggah ke media sosial.

“Pada kesempatan kali ini, izinkan saya mengutarakan permohonan maaf saya yang sebesar-besarnya. Yang pertama saya memohon maaf pada Bapak Made atas perilaku saya yang tentunya tidak dapat diterima,” kata Zein dalam video permintaan maafnya, seperti yang disebarkan oleh pengguna akun X @T0M5helby, Minggu (23/6/2024).

Selain itu, I Made juga terlihat memohon maaf pada Zein karena telah melanggar peraturan, yakni merokok tidak pada tempatnya.

“Ke depannya saya tidak akan mengulanginya,” ucap I Made menutup permohonan maafnya.

Melalui video yang sama, Zein memohon maaf pada pihak perusahaan karena telah mencoreng nama baik perusahaan. Zein juga memohon maaf pada rekan HRD karena telah mencoreng profesi tersebut serta masyarakat luas. Zein dan I Made kemudian mengakhiri videonya dengan saling bersalaman.

Baca juga artikel terkait PERISTIWA atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Yonada Nancy & Dipna Videlia Putsanra