Menuju konten utama

Cerita Perusakan Rumah Oloan Hutapea Usai Anaknya Ribut dengan TNI

Rumah orang tua salah satu warga yang terlibat keributan dengan anggota TNI di ruko Arundina, Ciracas, dirusak massa. Perusakan terjadi sehari setelah insiden keributan tersebut.

Cerita Perusakan Rumah Oloan Hutapea Usai Anaknya Ribut dengan TNI
Kondisi rumah orang tua IW, terduga pelaku pemukulan ke anggota TNI di Ciracas. FOTO/Nadhen Ivan

tirto.id - Sehari setelah IW terlibat dalam keributan antara anggota TNI dengan juru parkir di depan ruko Arundina, Ciracas, Jakarta Timur, pada Senin lalu, rumah orang tuanya berantakan dirusak massa.

Ayah IW, Oloan Hutapea mengaku rumahnya dirusak massa, pada Selasa malam (11/12/2018), atau beberapa jam sebelum terjadi perusakan dan pembakaran Mapolsek Ciracas.

Reporter Tirto menemui Oloan di rumahnya, di Jalan Haji Bain, Ciracas, Jakarta Timur pada Kamis (13/12/2018). Hari ini, kondisi rumah Oloan masih berantakan.

Ketika ditemui reporter Tirto, Oloan sedang sibuk membersihkan pecahan kaca dua unit etalase toko kelontong di depan rumahnya. Oloan dibantu istri dan beberapa tetangganya. Tak hanya etalase, lemari pakaian, lampu dan peralatan rumah tangga lainnya di rumah Oloan juga menjadi sasaran amukan massa.

Oloan menempati rumah berukuran sekitar 15×30 meter persegi itu sejak 1986 lalu. Dia punya lima anak, dan salah satunya sudah meninggal dunia. IW adalah anak bungsu di keluarga ini. Menurut Oloan, IW suka bersosialisi dengan warga di sekitar rumahnya sejak kecil.

Rumah Oloan Diserbu Puluhan Orang

Oloan mengaku semula tidak tahu soal insiden di ruko Arundina. Dari kakak IW, Oloan mendengar cerita IW terlibat keributan dengan anggota TNI bernama Kapten Komarudin.

Pada Senin malam, beberapa jam usai insiden keributan di ruko Arundina, IW sempat mampir ke rumah orang tuanya. Akan tetapi, setelah kakaknya mengadu ke Oloan soal insiden di ruko Arundina, IW kesal dan langsung pergi tanpa memberi tahu tujuannya.

Oloan sempat bercerita mengenai kronologi perusakan rumahnya oleh massa pada Selasa malam. Dia memperkirakan ada sekitar 40-an orang yang mendatangi rumahnya di malam itu.

"Mereka datang, sekitar 40 orang. Kunci rumah saya kasih ke menantu saya untuk bukakan pintu. [lalu] Kami pergi ke belakang [rumah tetangga]," ujar Oloan.

Dia mengatakan puluhan orang itu hendak mencari IW. Namun, IW tidak ada. Menurut Oloan, sejak beberapa tahun lalu, IW memang tidak lagi tinggal di rumahnya.

Sebelum rumahnya dirusak massa, kata Oloan, sejumlah orang beberapa kali mendatangi rumahnya. Ia menduga mereka adalah angota TNI. "Total 4 kali sama malam itu," ujarnya.

Oloan bercerita, saat mendatangi rumahnya, gerombolan itu memaksa dirinya untuk menyerahkan IW kepada mereka.

"Mana IW? Serahkan IW, kalau sampai kami yang dapat, dia bakal mati busuk di kali," kata Oloan menirukan ucapan salah satu orang yang mendatangi rumahnya pada Selasa siang.

Ketika 40-an orang mendatangi rumahnya pada Selasa malam, Oloan bersama istri, satu anaknya dan menantunya semula sedang duduk di warung milik tetangga depan rumahnya. Mereka lalu menyelamatkan diri ke rumah tetangganya ketika massa datang dan melakukan perusakan.

"Mereka langsung dobrak saja [pintu rumah Oloan], padahal mau dibuka baik-baik sama menantu saya," kata Oloan.

"Masuk masuk," begitu kata Oloan menirukan teriakan salah satu massa ke warga di sekitar rumahnya.

Setelah itu, kata Oloan, terdengar barang pecah, "Prang..prang...”

“Setelah saya lihat mereka pergi, barang-barang di rumah sudah berantakan," ujar Oloan.

Oloan berharap kepolisian menindak tegas pelaku perusakan rumahnya. "Ya dihukum yang betul lah, saya harap begitu," kata dia.

Baca juga artikel terkait PEMBAKARAN POLSEK CIRACAS atau tulisan lainnya dari Nadhen Ivan

tirto.id - Hukum
Reporter: Nadhen Ivan
Penulis: Nadhen Ivan
Editor: Addi M Idhom