tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada sesi perdagangan awal pekan, Senin (22/1/2024). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 7.123 sampai dengan 7.272.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG terlihat sedang berusaha untuk keluar dari rentang konsolidasinya. Di sisi lain gelombang tekanan terlihat sudah cukup terbatas.
Lebih lanjut, masih adanya peluang koreksi wajar tetap perlu diwaspadai oleh para investor, sedangkan pergerakan IHSG saat ini masih ditopang oleh capital inflow yang telah tercatat secara year to date mengalir masuk ke dalam pasar modal Indonesia.
"Fluktuasi nilai tukar Rupiah serta harga komoditas masih akan turut membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," kata William dalam riset hariannya.
Berikut beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi cuan pada perdagangan hari ini:
- ICBP
- BBRI
- JSMR
- INDF
- AALI
- SMRA
- AKRA
Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia pada Jumat (19/1/2024) ditutup melemah menjelang debat calon wakil presiden (Cawapres) pada Minggu (21/1/2024).
IHSG ditutup melemah 25,57 poin atau 0,35 persen ke posisi 7.252,97. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,29 poin atau 0,03 persen ke posisi 972,67.
“IHSG bergerak variatif jelang pilpres yang semakin memanas,” kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya, di Jakarta, dikutip dari Antara.
Selain dipengaruhi isu pilpres 2024, isu mundurnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjadi perhatian pasar, sebelumnya Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Menkeu masih menjalankan tugasnya sampai saat ini, dan tidak pernah menyampaikan pernyataan soal pengunduran diri dari kabinet.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menampik isu yang mengatakan bahwa Menkeu berniat mundur dari posisinya sebagai pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pasar berharap berita palsu tersebut dapat terselesaikan, sehingga tidak mengganggu jalannya kabinet saat ini agar pemulihan ekonomi terus berjalan dengan baik.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Dwi Ayuningtyas