tirto.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar mengatakan hingga saat ini proses pemantauan aktivitas mengarah pada terorisme masih terus berjalan di kampus-kampus yang ada di seluruh Indonesia.
Pemantauan ini demi mencegah pihak-pihak di dalam lingkungan kampus terlibat dalam organisasi ataupun aksi yang mengarah kepada terorisme.
"Hasil penyelidikan itu kan lebih kepada informasi intelijen yang belum bisa dibuka, ya. Hari ini proses penyelidikan monitoring mereka (lingkungan kampus) yang bisa saja berbuntut kepada penegakan hukum itu berjalan, cuman kalau kami gembar-gemborkan kan juga bisa menimbulkan keresahan," kata Boy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/5/2022).
Saat ini BNPT, kata Boy akan lebih fokus kepada upaya mitigasi dengan meningkatkan wawasan kebangsaan di kalangan mahasiswa. Boy juga berpesan supaya masyarakat tetap mengedepankan sikap toleran dalam berbagai pembahasan termasuk dalam dakwah agama.
"Tetaplah bertoleransi apapun yang dibahas kalau itu harus berkaitan narasi agama, dakwah agama, semua agama mengajarkan toleransi. Jadi jangan sampai nanti mengarah menjadi sebuah kondisi yang intoleran. Kalau sudah dia intoleran, dia berpotensi menjadi pihak-pihak yang menghalalkan kekerasan," ujar Boy.
Diketahui sebelumnya, Datasemen Khusus 88 (Densus 88) Anti Teror menangkap seorang mahasiswa Universitas Brawijaya berinisial IA pada Senin, (23/5/2022) di wilayah Kelurahan Dinoyo, Kota Malang. IA diduga menjadi simpatisan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88, Kombes Aswin Siregar, menyatakan bahwa IA juga berencana melakukan tindakan teror penyerangan ke kantor polisi dengan senjata api.
Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Bayu Septianto