tirto.id - Hari Anak Sedunia yang diperingati setiap tanggal 20 November cara merayakannya saat pandemi COVID-19 tentu berbeda. Apa saja kegiatan hari anak dalam memperingati Hari Anak Sedunia di tengah pandemi corona?
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak akhir 2019 hingga saat ini menempatkan seluruh masyarakat dunia dalam krisis, termasuk anak-anak. Kondisi ini berdampak secara langsung pada anak-anak, khususnya pada bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, hingga sosial-budaya.
Cara Memperingati Hari Anak Sedunia
Hari Anak Sedunia tidak hanya dirayakan oleh anak-anak sendiri, tetapi seluruh masyarakat dapat ikut merayakan peringatan ini. Dilansir dari situs resmi UNICEF, Hari Anak Sedunia dapat dirayakan dengan cara:
1. Bagi orang tua, pastikan anak mendapat hak-hak mereka
Tertuang 43 hak-hak anak yang tercantum dalam Konvensi Hak Anak yang dideklarasikan oleh Majelis Umum PBB.
Hal itu termasuk setiap anak berhak bebas dari diskriminasi, mendapatkan bimbingan dari keluarga, berhak bertumbuh kembang dengan baik, berhak atas privasinya masing-masing, bebas berpendapat dan dihargai oleh orang dewasa, berpikiran bebas, memilih agama, memiliki akses informasi, dilindungi dari tindak kekerasan fisik, seksual, serta kriminaltas, dan masih banyak lagi.
Hak-hak ini disahkan oleh seluruh negara dan PBB, termasuk Komite di Hak Anak dan UNICEF, serta organisasi lainnya bertanggung jawab dalam memastikan semua anak mendapatkan seluruh haknya.
Sehingga dibutuhkan kerjasama dan pemahaman orang tua agar dapat memenuhi hak anak-anak.
Selain itu penting juga adanya diskusi antara anak dan orang tua agar anak paham atas apa yang menjadi hak mereka.
2. Bagi guru, rencana pelajaran Hari Anak Sedunia
Guru merupakan salah satu pihak pokok dalam pendidikan, satu dari sekian banyak hak yang harus didapatkan oleh anak-anak.
Di Hari Anak Sedunia, guru dapat terlibat dengan mendapatkan pelajaran khusus di Hari Anak Sedunia.
Tahun ini, UNICEF menyarankan adanya pelajaran daring mengenai perubahan iklim di tengah pandemi Covid-19.
3. Bagi pebisnis, memberikan kesempatan anak-anak mencoba mengambil peran dalam dunia kerja sebagai bentuk CSR
Hari Anak Sedunia membawa pesan serius pada anak-anak agar bisa mendapat kesempatan untuk bersuara dan mengambil alih dalam peran masyarakat, baik di bidang media, politik, bisnis, olahraga, dan hiburan.
Maka dari itu, UNICEF mengajak para pemangku bisnis untuk memberikan ruang pada anak-anak di hari istimewa tersebut sebagai salah satu bentuk Corporate Social Responsibility (CSR).
Selain itu, menurut UNICEF, tahun ini menjadi kesempatan bagus untuk menunjukkan pada semua pihak bagaimana pandemi berdampak pada mereka dan bisnis dunia.
Sehingga di masa yang akan datang, orang-orang dapat membangun untuk masa depan yang lebih cerah dan aman.
4. Bagi pemerintah, mendukung rencana untuk melindungi anak-anak
Ada enam poin yang diserukan oleh UNICEF bagi pemerintah di seluruh dunia untuk terlibat dalam perayaan Hari Anak Sedunia, yakni:
- Memastikan semua anak belajar, termasuk dengan menutup kesenjangan digital.
- Menjamin akses ke layanan kesehatan dan gizi dan membuat vaksin terjangkau dan tersedia untuk setiap anak.
- Dukung dan lindungi kesehatan mental anak-anak dan remaja dan akhiri pelecehan, kekerasan berbasis gender, dan penelantaran di masa kanak-kanak.
- Meningkatkan akses ke air bersih, sanitasi dan kebersihan serta mengatasi degradasi lingkungan dan perubahan iklim.
- Mengatasi peningkatan kemiskinan anak dan memastikan pemulihan inklusif untuk semua.
- Menggandakan upaya untuk melindungi dan mendukung anak dan keluarganya yang hidup melalui konflik, bencana dan pengungsian.
Cara Merayakan Hari Anak Sedunia di Tengah Pandemi
Perayaan Hari Anak Sedunia saat ini memang masih dalam kondisi pandemi. Sehingga, kegiatan hari anak tentunya tetap menaati protokol kesehatan penting untuk dilakukan.
Dalam situs resminya, UNICEF menyarankan alternatif kegiatan perayaan Hari Anak Sedunia, yaitu:
- Memanfaatkan teknologi dan aplikasi dapat menghasilkan produktivitas diskusi, seperti Zoom, Google Meet, dan sebagainya.
- 'Membirukan' media sosial, yakni dengan mengunggah gambar berwarna biru cyan atau filter UNICEF
- Meramaikan perayaan digital melalui media sosial
- Sambil menjaga jarak, UNICEF mengajak orang-orang untuk berpartisipasi dalam tindakan aman seperti bernyanyi, mengadakan konser online, dan membuat konten-konten yang bermanfaat dan bermakna bagi anak-anak
- Membagikan ide tutorial, interaksi virtual, atau kegiatan virtual yang menarik dan bermanfaat.
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
Penyelaras: Ibnu Azis