Menuju konten utama
Bahasa Indonesia

Cara Penulisan Angka dan Bilangan yang Benar Sesuai Ejaan PUEBI

Cara menulis bilangan dan menulis angka ada aturannya terkandung dalam PUEBI. Temukan panduan lengkap penulisan angka yang benar termasuk bilangan di sini.

Cara Penulisan Angka dan Bilangan yang Benar Sesuai Ejaan PUEBI
Ilustrasi. Kamus Besar Bahasa Indonesia berada dimeja perpustakaan. Foto/istimewa

tirto.id - Tidak hanya penulisan angka yang benar, penulisan bilangan dengan huruf yang benar adalah dua hal yang perlu diperhatikan sesuai konteks kalimatnya. Lantas, bagaimana cara penulisan angka yang benar termasuk bilangan? Berikut ini panduannya.

Dalam penulisannya, bilangan bisa dinyatakan dengan kata atau angka. Angka sendiri adalah lambang sebuah bilangan.

Cara menulis bilangan dan menulis angka ada panduannya yang terkandung dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). PUEBI ini digunakan sebagai kaidah penulisan termutakhir bahasa Indonesia dan menggantikan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).

Adapun panduan penulisan angka pada kalimat dan cara menulis bilangan sesuai ejaan PUEBI akan dibahas dalam penjabaran sederhana berikut ini.

Aturan Penulisan Angka dalam Bahasa Indonesia dan Bilangan Sesuai PUEBI

Dalam bagian ini ada tiga hal yang akan dijabarkan, yakni soal cara penulisan angka Arab atau angka Romawi, serta tentang panduan cara menulis angka dan cara menulis bilangan. Simak penjelasannya berikut ini.

A. Cara Menulis Angka Arab atau Angka Romawi

Sistem menulis angka Romawi didasarkan pada sistem pengulangan, penjumlahan, dan pengurangan. Sedangkan untuk membacanya dimulai dari kiri ke kanan. Angka Romawi biasa digunakan sebagai lambang bilangan ataupun nomor.

Penulisan angka yang benar untuk aksara Romawi menggunakan huruf alfabet untuk melambangkan angka. Angka yang lebih besar dari 5000, di atas simbol diberikan garis horizontal. Garis tersebut berarti perkalian terhadap angka 1.000.

Bagaimana cara penulisan angka yang benar? Cara menulis angka angka Romawi adalah dengan menulis angka ribuan terlebih dahulu, dilanjutkan dengan ratusan, puluhan, serta satuan.

Sistem angka Romawi yang saat ini digunakan merupakan modernisasi sistem adisi dari sistem yang lama. Sejak tahun 260 SM sistem Romawi telah terbentuk. Namun, sistem Romawi yang berkembang saat ini masih belum lama ada.

Misalnya, penulisan angka yang benar untuk lima adalah “V” yang menggantikan penulisan “IIIII”, serta angka seratus yang ditulis dengan huruf “C”.

Berikut adalah contoh cara menulis angka Romawi dan angka Arab sesuai dengan PUEBI:

  • Angka Romawi: I, II, III, IV, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000), V (5.000), M (1.000.000), dan seterusnya
  • Angka Arab: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan seterusnya

Mengutip dari Rumus Super Lengkap Matematika kelas 4, 5, dan 6, terdapat beberapa aturan dalam penulisan angka Romawi, di antaranya adalah:

  • Bila angka Romawi diikuti dengan bilangan yang sama atau lebih kecil daripada bilangan Romawi tersebut, nilai bilangan Romawi yang mengikutinya harus ditambah dengan nilai bilangan yang diikuti. Misalnya, LXI = 61. Caranya adalah nilai L= 50, ditambah dengan nilai X= 10, lalu ditambahkan dengan bilangan Romawi I = 1. Maka hasilnya dalah L+X+I= 50+10+1= 61
  • Bila angka Romawi diikuti dengan bilangan yang nilainya lebih besar, bilangan yang mengikuti harus dikurangi dengan bilangan yang diikuti tersebut. Misalnya, IX = 9. Caranya adalah angka Romawi X=10 harus dikurangi dengan bilangan Romawi I yang bernilai 1. Maka hasilnya adalah X-I atau 10-1= 9
  • Sistem pengulangan angka Romawi hanya dapat dilakukan sebanyak tiga kali. Misalnya adalah VIII=8 dan IX=9
  • Pengulangan angka Romawi tidak berlaku untuk bilangan V, L, dan D

B. Cara Menulis Angka

Berikut ini sejumlah panduan penulisan angka dalam bahasa Indonesia sesuai PUEBI.

1. Angka yang menunjukkan bilangan besar

Cara penulisan angka pada kalimat yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca. Misalnya:

  • Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk mengembangkan usahanya
  • Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah
  • Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu memerlukan biaya 10 triliun rupiah

2. Angka dipakai untuk menyatakan ukuran

Cara penulisan angka dalam bahasa Indonesia untuk menyatakan ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu serta nilai uang misalnya sebagai berikut:

  • 0,5 sentimeter
  • 5 kilogram
  • 4 hektar
  • 10 liter
  • 2 tahun 6 bulan 5 hari
  • 1 jam 20 menit
  • Rp5.000,00
  • US$3,50
  • £5,10
  • ¥100

3. Angka dipakai untuk menomori

Penulisan angka yang benar untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar misalnya sebagai berikut:

  • Jalan Tanah Abang I No. 15 atau Jalan Tanah Abang I/15
  • Jalan Wijaya No. 14
  • Hotel Mahameru, Kamar 169
  • Gedung Samudra, Lantai II, Ruang 201

4. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan

Penulisan angka dalam bahasa Indonesia yang dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci misalnya sebagai berikut:

  • Bab X, Pasal 5, halaman 252
  • Surah Yasin: 9
  • Markus 16: 15—16

5. Penulisan angka yang mendapat akhiran -an

Penulisan angka pada kalimat yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara misalnya sebagai berikut:

  • Lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang seribuan)
  • Tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ratus lima puluhan)
  • Uang 5.000-an (uang lima ribuan)

C. Cara Menulis Bilangan

Berikut ini panduan cara menulis bilangan sesuai PUEBI.

1. Bilangan dalam teks

Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian. Adapun penulisan bilangan dengan huruf yang benar adalah misalnya sebagai berikut:

  • Mereka menonton drama itu sampai tiga kali
  • Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta buku
  • Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang abstain
  • Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100 minibus, dan 250 sedan

2. Bilangan pada awal kalimat

Cara menulis bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf misalnya sebagai berikut:

  • Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah
  • Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta

Namun, ada sedikit catatan dalam menulis bilangan pada awal kalimat tersebut. Adapun catatan penulisan bilangan dengan huruf yang benar adalah (penulisan berikut dihindari):

  • 50 siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah
  • 3 pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta

3. Bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata

Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, susunan kalimatnya diubah. Misalnya:

  • Panitia mengundang 250 orang peserta
  • Di lemari itu tersimpan 25 naskah kuno

Dalam penerapannya ada catatan yang perlu diperhatikan, yakni sebagai berikut (penulisan berikut dihindari):

  • 250 orang peserta diundang panitia
  • 25 naskah kuno tersimpan di lemari itu

4. Penulisan bilangan dengan huruf

Penulisan bilangan dengan huruf dibagi menjadi dua kategori, yaitu bilangan utuh dan bilangan pecahan. Penulisannya, dilakukan dengan cara:

a. Bilangan Utuh. Misalnya:

  • Dua belas (12)
  • Tiga puluh (30)
  • Lima ribu (5.000)

b. Bilangan Pecahan. Misalnya:

  • Aetengah atau seperdua (½)
  • Aeperenam belas (⅟16)
  • Tiga perempat (¾)
  • Dua persepuluh (²∕₁₀)
  • Tiga dua-pertiga (3⅔)
  • Satu persen (1%)
  • Satu permil (1‰)

5. Penulisan bilangan tingkat

Menulis bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara misalnya sebagai berikut:

  • Abad XX
  • Abad ke-20
  • Abad kedua puluh
  • Perang Dunia II
  • Perang Dunia Ke-2
  • Perang Dunia Kedua

6. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus

Cara menulis bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi. Misalnya:

  • Setiap orang yang menyebarkan atau mengedarkan rupiah tiruan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
  • Telah diterima uang sebanyak Rp2.950.000,00 (dua juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) untuk pembayaran satu unit televisi

7. Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf

Cara menulis bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf dilakukan misalnya seperti berikut:

  • Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen). Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) ke atas harus dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban

8. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi

Cara menulis bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf. Misalnya:

  • Kelapadua
  • Kotonanampek
  • Rajaampat
  • Simpanglima
  • Tigaraksa

Baca juga artikel terkait EJAAN BAHASA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Alexander Haryanto
Penyelaras: Ibnu Azis