tirto.id - Penulisan satuan ukuran yang benar, seperti berat, panjang, luas, hingga waktu di Bahasa Indonesia perlu mengikuti ketentuan baku di EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) Edisi V. Isi EYD V menyempurnakan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Beberapa ketentuan yang tersaji di bawah ini sekaligus akan menjawab pertanyaan yang kerap muncul terkait penulisan satuan ukuran. Misalnya, seperti "penulisan satuan apakah menggunakan spasi," "penulisan satuan dipisah atau tidak," dan lain sebagainya.
Penulisan Satuan Ukuran yang Benar
Cara penulisan satuan ukuran yang benar penting untuk dipahami oleh mereka yang akan menulis artikel ilmiah maupun dokumen resmi.
Seturut ketentuan di EYD V, aturan umum tentang penulisan satuan ukuran dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
- Singkatan satuan ukuran tidak diikuti tanda titik
- Angka dipakai untuk menyatakan ukuran (panjang, berat, luas, isi, waktu, dll)
- Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama orang yang jadi satuan ukuran.
Kemudian, penulisan satuan dipisah atau tidak? Satuan atau singkatannya ditulis secara terpisah dengan angka yang mendahuluinya. Misalnya, 1 kg dan bukan 1kg.
Sementara itu, penulisan istilah satuan ukuran akan mengikuti rumusan kata baku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Istilah satuan ukur umumnya mengikuti standar internasional (SI).
Selain mengetahui ketentuannya, melihat contoh penulisan satuan ukuran panjang, berat, luas, hingga waktu berguna guna mempercepat pemahaman. Berikut cara menulis satuan ukuran yang benar menurut EYD V beserta contohnya:
1. Penulisan Satuan Ukuran Berat
Satuan ukuran berat di antaranya adalah kuintal, ton, kilogram, hektogram, gram, dekagram, centigram, desigram, dan miligram. Selain itu, satuan berat lainnya yaitu ons (100 g = 1 hg) dan pon (5 ons).Penulisan satuan dengan singkatan di dalam naskah harus mengacu pada standar baku satuan misalnya, kilogram (kg), gram (g), ton (t), miligram (mg), dan ons. Penulisan satuan ukuran berat dengan benar ini sangat penting untuk menghindari kesalahan penghitungan dan lain-lain.
Contoh penulisan satuan ukuran berat yang benar adalah:
- 1 gram atau 1 g
- 1 kilogram atau 1 kg (setara 1000 gram)
- 1 ons
- 1 miligram atau 1 mg
- 1 kuintal (setara 100 kg)
- 1 ton (setara 1000 kg)
- 1 kiloton atau 1 kt (setara 1.000 ton)
- 1 pon (setara dengan 500 gr)
- 1 karat (ukuran kadar emas atau setara 200 mg berlian/intan).
2. Penulisan Satuan Ukuran Panjang
Satuan panjang digunakan untuk mendeskripsikan ukuran tinggi, panjang, jarak suatu benda atau objek yang diukur.Satuan ukuran panjang di antaranya adalah kilometer (km), hektometer (hm), dekameter (dam), Meter (m), desimeter (dm), sentimeter (cm), dan milimeter (mm). Satuan ukuran panjang lainnya adalah ukuran panjang imperial yaitu mil/mile, yard, dan inci.
Contoh penulisan satuan ukuran panjang yang benar adalah:
- 5 kilometer atau 5 km
- 20 desimenter atau dm
- 1 sentimeter atau 1 cm
- 1 milimeter atau 1mm
- 1 hektometer atau 1 hm (setara 100 m)
- 1 dekameter atau 1 dam (setara 10 m)
- 1 mikron atau 1 µ (setara sepersejuta meter)
- 1 yard (sama dengan 3 kaki atau 0,914 m)
- 1 mil (setara dengan 1.609,34 m di Inggris)
- 1 werst (setara dengan 1,066 km)
- 1 furlong (setara dengan 1/8 mil atau 201 m)
- 1 yojana (setara dengan 9 mil)
3. Penulisan Satuan Ukuran Luas
Satuan ukuran luas adalah satuan ukuran yang ditetapkan untuk mengukur kuantitas yang mengungkapkan besaran objek dua dimensi atau suatu bidang daerah.Contoh penulisan satuan ukuran luas yang benar adalah:
- 1 are atau 1 a (setara dengan 100 m²)
- 1 hektare atau 1 ha (setara dengan 100 are atau 10.000 m²)
- 1 sentiare atau 1 ca (setara dengan 0,01 are)
- 1 meter persegi (1 m²)
- 1 kilometer persegi (km²)
4. Penulisan Satuan Ukuran untuk Waktu
Terdapat dua aturan penulisan satuan ukuran waktu yang benar dalam Bahasa Indonesia yang perlu menjadi perhatian. Keduanya adalah sebagai berikut:a. Cara menyatakan satuan:
Angka dipakai untuk menyatakan waktu. Menuliskan angka harus diikuti dengan satuan waktu, seperti menit, jam, hari, minggu, tahun, dan lain sebagainya.Contohnya:
- 1 jam 25 menit
- 2 hari
- 2 tahun 9 bulan
- 5 tahun 6 bulan 5 hari
- 10 jam 20 menit 3 detik
b. Penggunaan tanda titik (.) dan bukan titik dua (:)
Dalam aturan penulisan koma, dinyatakan bahwa “tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.” Sementara dalam aturan penulisan titik dua (:), tidak ada pernyataan yang menyebut bahwa tanda ini dipakai untuk memisahkan angka dalam waktu.Ketentuan ini memperbaiki kesalahan umum yang seringkali menggunakan tanda titik dua (:) sebagai pemisah angka-angka dalam penulisan waktu. Berikut contoh penulisannya:
- Pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik) bukan ditulis “pukul 01:35:20.”
- 01.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)
- 00.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
- 00.00.30 jam (30 detik).
5. Penulisan Satuan Ukuran Jumlah (Kuantitas)
Penulisan satuan ukuran jumlah atau kuantitas yang benar dalam bahasa Indonesia hanya perlu mengikuti ketentuan umum.Misalnya, angka dipakai untuk menyatakan ukuran, singkatan satuan ukuran tidak diikuti tanda titik, dan huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama satuan ukuran.
Contoh penulisan satuan ukuran jumlah (kuantitas) yang benar adalah:
- 1 buah
- 1 lusin (setara 12 buah)
- 1 gros (setara 12 lusin atau 144 buah)
- 1 kodi (setara 20 buah)
- 1 rim (setara 500 lembar kertas).
Penulis: Nika Halida Hashina
Editor: Alexander Haryanto
Penyelaras: Addi M Idhom