Menuju konten utama

15 Cara Menghemat Listrik di Rumah

Cara menghemat listrik di rumah sebenarnya bisa dilakukan dengan beberapa langkah sederhana. Berikut penjelasannya.

15 Cara Menghemat Listrik di Rumah
Ilustrasi Hemat Listrik. foto/Istockphoto

tirto.id - Menghemat listrik di rumah tidak hanya tentang mengurangi tagihan bulanan, tetapi juga tentang memberikan kontribusi pada pelestarian lingkungan dan menopang keberlanjutan planet kita.

Dari mematikan lampu hingga memilih peralatan yang efisien, setiap langkah kecil untuk menghemat listrik di rumah bisa memberikan dampak besar.

Dalam situs Natural Resources Defense Council, hemat listrik tidak hanya dapat mengurangi pengeluaran bulanan. Hemat listrik di rumah dapat memberikan manfaat yang lebih luas, salah satunya untuk mengurangi jejak karbon sebagai langkah penting dalam mengatasi perubahan iklim global.

Tak hanya itu, mengurangi konsumsi energi dengan cara menghemat listrik di rumah juga dapat mengurangi polusi udara dan air yang dihasilkan oleh pembangkit listrik berbahan bakar fosil.

Lebih jauh lagi, penghematan energi membantu mengurangi tekanan pada infrastruktur dan jaringan listrik, serta mendukung keberlanjutan lingkungan secara keseluruhan.

Lantas, bagaimana cara menghemat listrik di rumah? Untuk mengetahuinya simak penjelasan berikut. Dalam artikel ini juga akan diulas mengenai alat elektronik yang boros listrik untuk memaksimalkan upaya menghemat listrik di rumah.

Cara Menghemat Listrik di Rumah Tangga

Ada banyak langkah sederhana dan cara menghemat listrik rumah tangga. Meski terbilang sebagai langkah yang sederhana, namun bila dilakukan secara konsisten dapat memiliki dampak yang signifikan, khususnya dalam lingkup rumah tangga.

Dilansir dari situs Energy Victoria State Government dan Green Match, berikut ini cara menghemat energi listrik di rumah.

1. Gunakan Mesin Cuci Secara Penuh

Pastikan menggunakan mesin cuci secara optimal dengan mengisi mesin cuci penuh pakaian kotor. Jangan menggunakan mesin cuci bila untuk mencuci beberapa pakaian kotor saja.

2. Pilih Air Dingin saat Mencuci Pakaian

Sebagian besar mesin cuci dengan teknologi terbaru, dilengkapi dengan pilihan penggunaan air panas. Untuk menghemat energi, pilih pengaturan menggunakan air dingin saat mencuci pakaian. Mencuci menggunakan air dingin lebih hemat energi dibandingkan dengan menggunakan air panas.

3. Pilih Siklus Mencuci Paling Pendek

Pilih siklus mencuci yang paling pendek dengan tetap menyesuaikan kebutuhan pencucian pakaian. Siklus mencuci lebih pendek juga dapat dilakukan ketika mengeringkan pakaian. Saat mengeringkan pakaian pertimbangankan untuk dikeringkan secara alami di bawah sinar matahari.

4. Kelola pemakaian AC

Atur suhu ruangan antara 24-26 derajat celcius karena setiap kenaikan satu derajat pada suhu AC dapat mengurangi penggunaan energi hingga 10 persen. Pada sebagian besar AC modern sudah dilengkapi dengan fitur energi rendah. Aktifkan mode energi rendah untuk menghemat listrik.

5. Menghemat Listrik pada Kulkas

Penggunaan kulkas selama 24/7 merupakan salah satu peralatan yang membuat tagihan listrik menjadi besar. Untuk menghemat listrik pada kulkas, gunakan suhu lemari es yang ideal untuk freezer adalah 4 atau 5 derajat celcius dan -15 hingga -18 derajat.

Pastikan segel pintu lemari es tertutup rapat dan tidak ada celah atau retakan yang memungkinkan udara dingin keluar.

6. Menghemat Energi Listrik saat Memasak

Jika memungkinkan, gunakan microwave saat memasak. Gelombang mikro menggunakan energi yang jauh lebih sedikit daripada oven listrik. Selain itu, bila menggunakan kompor listrik, tutuplah panci untuk mengurangi waktu memasak.

7. Beralih ke Bola Lampu LED Hemat Energi

Menggunakan bola lampu LED dapat menghemat energi hingga 80 persen. Pasalnya, lampu LED menggunakan lebih sedikit daya dan dapat memiliki usia lebih lama.

8. Matikan Lampu dan Peralatan Listrik saat Tidak Digunakan

Untuk menghemat energi, matikan lampu saat ruangan tidak membutuhkan penerangan dari lampu. Pastikan untuk mematikan lampu di ruangan yang tidak digunakan.

Selain itu, matikan juga peralatan lainnya yang tidak diperlukan pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, matikan komputer, printer, dan router Wi-Fi.

9. Cabut Perangkat yang Tidak Dipakai

Jangan biarkan perangkat rumah tangga dalam keadaan standby. Cabutlah dari stop kontak saat tidak digunakan untuk menghemat tagihan listrik. Tindakan sederhana ini tidak hanya menghemat keuangan, tetapi juga membantu menjaga planet ini dari pemborosan energi yang tidak perlu.

10. Buka Tirai saat Siang Hari

Untuk memberikan penerangan di rumah, tidak melulu harus menggunakan pencahayaan dari lampu. Misalnya, saat siang hari buka tirai rumah agar sinar matahari dapat menyinari ruangan sehingga lampu dapat dimatikan.

11. Buka Pintu Rumah untuk Menyegarkan Ruangan

Ketika merasa panas, untuk menyegarkan ruangan dan tubuh dapat dilakukan dengan membuka pintu. Dengan cara ini, AC tidak perlu dinyalakan untuk menyegarkan ruangan.

12. Rawat Peralatan Secara Teratur dengan Melakukan Service

Lakukan service peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik secara berkala. Peralatan yang berada dalam kondisi baik dapat digunakan secara optimal sehingga tidak memerlukan daya listrik yang besar.

13. Bekerja Sama dengan Seluruh Anggota Keluarga

Tekankan pada seluruh anggota keluarga untuk bersama-sama menggunakan energi listrik sesuai kebutuhan.

Memastikan menggunakan listrik sesuai kebutuhan misalnya dapat dilakukan dengan mematikan peralatan yang tidak digunakan. Dengan demikian, seluruh anggota keluarga dapat bekerja sama untuk mengontrol penggunaan listrik.

14. Beli Peralatan Berlabel “Energy Star”

Banyak peralatan baru saat ini menggunakan setengah energi dari peralatan 20 tahun yang lalu. Saat membeli peralatan rumah tangga, carilah produk dengan label energy star. Produk tersebut biasanya menggunakan energi sekitar 10 hingga 40 persen lebih sedikit dari model baru yang lainnya.

15. Buat Rumah Agar dapat Mendukung Perilaku Hemat Energi

Pertimbangkan untuk berinvestasi dalam peningkatan hemat energi di rumah. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah meningkatkan jendela, ventilasi, pancuran, atau pompa panas air yang hemat energi. Tindakan ini dapat membantu mengurangi konsumsi listrik di rumah secara signifikan.

Apa Saja Alat Elektronik Rumah Tangga yang Boros Listrik?

Salah satu tantangan besar menghemat listrik di rumah adalah penggunaan alat-alat rumah tangga yang menggunakan daya listrik besar.

Dilansir dari situs Direct Energy, berikut adalah beberapa alat elektronik rumah tangga yang boros listrik agar menjadi perhatian khusus saat dipakai di rumah.

1. AC dan pemanas

AC dan pemanas adalah sumber kenyamanan utama di rumah, tetapi juga merupakan pengguna energi terbesar dengan 46 persen dari total konsumsi energi di rumah rata-rata.

Agar lebih hemat, Anda dapat memilih opsi menggunakan kipas langit-langit, menyetel thermostat, dan melakukan pemeliharaan rutin pada sistem HVAC.

2. Pemanas air

Sebagai alat rumah tangga yang sering digunakan, pemanas air merupakan penyumbang energi terbesar kedua dengan 14 persen dari total konsumsi energi rumah.

3. Alat elektronik rumah tangga

Alat elektronik rumah tangga seperti kulkas, mesin cuci, dan setrika juga memengaruhi biaya listrik rumah. Tips untuk mengurangi konsumsi energi dari alat-alat ini termasuk mengatur suhu kulkas, mencuci pakaian dalam jumlah besar, serta menggunakan peralatan sesuai kebutuhan.

4. Lampu

Pencahayaan menyumbang sekitar 9 persen dari total konsumsi energi rumah. Anda dapat mengurangi konsumsi energi dengan mematikan lampu ketika tidak digunakan, menggunakan lampu LED, dan memanfaatkan cahaya alami.

5. Televisi dan peralatan media

Peralatan elektronik seperti televisi, set-top box, dan konsol permainan video dapat menyumbang sekitar 4 persen dari total konsumsi energi rumah.

Anda dapat mengurangi konsumsi energi dengan menonaktifkan mode standby, memilih peralatan elektronik yang bersertifikasi energy star, dan selalu mematikan peralatan elektronik ketika tidak digunakan.

Baca juga artikel terkait CARA HEMAT LISTRIK atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dhita Koesno

Artikel Terkait