Menuju konten utama

Bunga Peony Melambangkan Apa? Ketahui Makna dan Jenisnya

Lambang bunga peony dari berbagai warna, beserta informasi makna dan jenisnya.

Bunga Peony Melambangkan Apa? Ketahui Makna dan Jenisnya
Bunga Peony. foto/IStockphoto

tirto.id - Bunga peony tercatat sudah ada sejak 1000 SM, dijumpai di taman-taman Cina lalu menyebar ke Jepang. Bunga ini kemudian dibawa ke benua Eropa sekitar tahun 1800-an akhir.

Bunga peony (Paeoniaceae) termasuk jenis tanaman berbatang keras. Usianya bisa mencapai puluhan tahun, dan diklasifikasi dalam genus Paeonia.

Tanaman asli dari daratan Cina ini hanya berbunga di musim semi. Karena keindahannya, peony menjadi simbol budaya tradisional Cina. Bunga ini dianggap menjadi lambang dari kekayaan serta keberuntungan.

Merujuk laman HGTV, flora ini mulai digunakan sebagai simbol budaya di daratan Cina pada masa pemerintahan dinasti Sui dan Tang.

Istana kekaisaran saat itu menggunakan peony untuk melambangkan kemuliaan, kehormatan, ketekunan, optimisme serta nilai yang tinggi.

Tak hanya di Tiongkok, Jepang juga menempatkan peony sebagai bunga yang memiliki makna keberuntungan, kekayaan juga kebangsawanan.

Negara lain yang menganggap peony istimewa karena keindahannya adalah Yunani.

Paeon adalah nama dari murid dewa pengobatan Yunani, Asclepius. Nama botani Paeonia sendiri berasal dari bahasa Yunani, yang berarti perlindungan.

Aroma wangi peony sangat khas dan menawan. Bentuk bunganya dipenuhi kelopak lembut serta terdiri dari beberapa jenis warna nan cantik.

Bunga ini dapat menambah keceriaan dan kecerahan sebuah ruangan jika diletakkan di dalamnya.

Makna dan Arti Warna Bunga Peony

Selain makna umum yang disematkan terkait keindahan bunga peony, ada makna khusus lain dari warna-warna jenisnya.

Hal ini terkait dengan penggunaan bunga peony dalam berbagai acara khusus yang berbeda.

Berikut beberapa makna yang terkandung dalam:

1. Bunga peony putih

Makna dari bunga peony putih adalah elegan, abadi serta daya tarik dan ketenangan. Sebuah rangkaian bunga peony putih juga memancarkan keromantisan, kesegaran serta simbol kecantikan abadi.

Karangan bunga peony putih banyak digunakan untuk momen pernikahan dan dekorasi di ambang jendela saat musim panas.

Namun kontrasnya, ada makna perasaan menyesal dan rasa malu yang juga dimiliki olehnya. Seseorang yang ingin minta maaf dapat memberikan hadiah peony putih, tulis Urban Stems.

2. Bunga peony pink terang

Warna peony pink terang melambangkan romansa yang tenang, kemakmuran serta keberuntungan.

Namun tidak disarankan untuk hadiah saat valentin. Peony yang lembut ini lebih cocok untuk hadiah Hari Ibu dan acara pernikahan, dengan tambahan bunga warna lain.

3. Bunga peony pink gelap

Warna pink ini lebih panas dan berani, melambangkan perhatian serta gairah. Bahkan kerap warna ini diasosiasikan sebagai daya tarik yang memikat dan apresiasi mendalam dalam romantisme.

Pengirim bunga peony pink gelap ingin menyampaikan rasa bahagia dan kegembiraan yang meluap.

4. Bunga peony merah

Merah memiliki makna gairah, kemarahan, intensitas, dan drama. Banyak orang memberikan buket bunga berwarna merah untuk menunjukkan rasa cinta yang dalam.

Bunga ini dapat dihadiahkan saat valentin, pernikahan, atau momen khusus antara pasangan lainnya.

Makna lain dari peony merah adalah kehormatan, kelimpahan, dan kekayaan sehingga halaman di rumah bangsawan Tiongkok sering ditanami bunga ini.

5. Bunga peony kuning

Warna bunga kuning melambangkan suasana cerah, ceria, awal yang baru, segar, dan bersih. Umumnya orang memberi hadiah peony kuning untuk acara pindah rumah, pekerjaan baru, pesta pensiun dan hal baru lain.

Manfaat bunga peony

Merujuk laman Bloom and Blossom, di masa lalu peony sempat digunakan sebagai tanaman herbal dengan khasiat mengatasi masalah sakit kepala dan asma.

Beberapa jenis juga dipakai untuk meringankan sakit saat hendak melahirkan atau pereda nyeri. Namun kini peony lebih banyak dimanfaatkan untuk fungsi dekorasi.

Apalagi perkembangan medis saat ini sudah sangat maju dan peony tidak lagi dipakai dalam dunia pengobatan.

Baca juga artikel terkait APA atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Hobi
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Dhita Koesno