tirto.id - Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi, mengatakan usulan agar Presiden Joko Widodo menjadi pemimpin Koalisi Indonesia Maju saat Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjabat adalah sebuah bagian dari dinamika politik.
Usulan tersebut pertama kali disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, dalam video di sebuah kanal YouTube, saat ditanyakan mengenai jabatan Jokowi usai menjabat sebagai presiden.
"Yang namanya aspirasi, yang namanya pendapat, untuk hal-hal tertentu tadi presiden mau jadi ketua koalisi ya enggak apa-apa, itu dinamika saja," kata Budi Arie di Istana Negara, Rabu (13/3/2024).
Dirinya menjelaskan bahwa saat ini Jokowi masih menunggu keputusan KPU terkait hasil Pemilu 2024. Budi menjelaskan tak ingin melangkahi hasil yang ditetapkan oleh KPU sebagai penyelenggara pemilu.
"Ya tunggu saja lihat perkembangan. Ini kan, KPU tanggal 20 Maret masih belum pengumuman," kata dia.
Budi Arie juga menyampaikan bahwa Prabowo Subianto sebagai calon presiden yang didukung oleh Jokowi belum menyampaikan pernyataan. Menurutnya, sikap Prabowo sama seperti Jokowi yaitu menunggu hasil akhir dari KPU.
"Pak Prabowo saja masih menunggu, kita saja masih menunggu keputusan resmi KPU," kata Budi Arie.
Sebagai salah satu menteri di Kabinet Indonesia Maju, Budi Arie menjelaskan bahwa Jokowi saat ini disibukkan dengan sejumlah kerja transisi untuk menyiapkan kabinet berikutnya.
"Masih tujuh bulan ke depan, masih banyak yang kita kerjakan," kata dia.
Menurutnya, selama sisa tujuh bulan sisa masa kabinet Presiden Jokowi akan ada banyak kejutan terkait keputusan politik. Oleh karenanya pertimbangan-pertimbangan politik akan dinamis ke depan.
"Itu kan pertimbangan-pertimbangan politik tujuh bulan ke depan, ini masih lama loh," kata Budi Arie.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto