tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia telah mengimpor gula sebanyak 711.535 ton selama Maret 2021. Jumlah ini naik dari impor Februari 2021 yang mencapai 707.109 ton.
Selama Januari-Maret 2021, total impor gula menyentuh 1,926 juta ton. Angka ini naik 42,96 persen ketimbang periode yang sama di tahun 2020 yang menyentuh 1,347 juta ton.
Jika dirinci, mayoritas impor gula yang datang selama 3 bulan pertama di tahun 2021 ini berasal dari India yaitu 671.941 ton. Selanjutnya, impor datang dari Brasil 561.079 ton, Australia 504.185 ton, Thailand 189.161 ton, dan Vietnam 21.005 ton serta 318 kg berasal dari gabungan beberapa negara.
Tingginya impor gula dari India ini salah satunya didominasi oleh impor komoditas gula mentah atau raw sugar. Kepala BPS Suhariyanto menyatakan kontribusinya cukup signifikan dan menyumbang pada peningkatan impor barang konsumsi Maret 2021.
“India meningkat karena kenaikan impor raw sugar,” ucap Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/4/2021).
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan dirinya telah menerbitkan izin impor gula dalam bentuk raw sugar sebanyak 680.000 ton untuk mencukupi kebutuhan awal tahun 2021. Per 15 Maret 2021, baru sekitar 88.811 ton yang sudah didistribusikan ke masyarakat.
Di luar itu, masih ada juga impor 150.000 ton berupa gula kristal putih (GKP) alias gula siap konsumsi oleh perusahaan pelat merah. Dengan posisi stok ini, Lutfi meyakini gejolak harga gula jelang lebaran bisa diminimalisir.
“Saya ingin pastikan. Ini barang banyak. Pedagang tidak bisa memanfaatkan kita. Sudah kami informasikan ke pedagang, petani pelaku usaha gula,” ucap Lutfi dalam konferensi pers virtual, Senin (15/4/2021).
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri