tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor Indonesia mencapai 20,46 miliar dolar AS sampai dengan Februari 2022. Posisi ini meningkat 6,73 persen dibanding Januari yang sebesar 19,17 miliar dolar AS.
Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan, peningkatan ekspor terjadi karena ekspor migas pada Februari naik sebesar 10,39 persen menjadi 0,99 miliar dolar AS, dan posisi non-migas juga meningkat 6,55 persen menjadi 19,47 miliar dolar AS.
“Nilai ekspor Februari itu mencapai 20,46 miliar naik dibandingkan Januari kemarin," kata Margo dalam rilis BPS di kantornya, Jakarta, Selasa (15/3/2022).
Sementara jika dibandingkan secara year on year (yoy) ekspor Februari 2022 juga mengalami peningkatan secara signifikan. Di mana, terjadi kenaikan sebesar 34,14 persen dari Januari 2021. Kenaikan ini disebakan oleh kenaikan ekspor migas 15,60 persen dan non-migas sebesar 35,24 persen.
“Semoga tren positif ini terus berlangsung sehingga membantu pemerintah dalam pemulihan ekonomi," katanya.
Menurut sektor, ekspor pada Februari 2022 mengalami pertumbuhan positif, khususnya untuk migas serta pertambangan dan lainnya. Masing-masing tercatat 0,99 miliar dolar AS (tumbuh 10,39 persen) dan 3,60 miliar dolar AS (tumbuh 65,82 persen) dibandingkan posisi Januari 2022.
Sementara untuk sektor pertanian secara month to month mencapai 0,34 miliar dolar AS atau turun 10,16 persen. Penurunan juga terjadi pada sektor industri pengolahan yang tercatat 15,53 dolar AS atau turun 1,23 persen dibanding posisi bulan sebelumnya.
“Paling turun dalam adalah sektor pertanian dan kehutanan. Kalau lihat komoditas penyumbang turunnya ekspor pertanian dan pengolahan karena komoditas kopi ini turun 13,02 persen dan buah buahan turun 13,08 persen," jelas dia.
Adapun berdasarkan struktur ekspor Februari 2022 tidak banyak berubah. Di mana 95,14 persen itu adalah berasal dari nonmigas. Dengan catatan ekpor dari sektor industri masih mendominasi dengan kontribusi sebesar 75,88 persen.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz