tirto.id - Komoditas ekspor adalah barang atau produk yang dijual oleh suatu negara kepada negara lain. Jenis komoditas ekspor beragam, bergantung pada sumber daya alam, industri, dan keahlian yang dimiliki negara tersebut.
Ekspor termasuk komponen penting dalam perekonomian suatu negara. Melalui kegiatan ekspor, negara dapat menghasilkan pendapatan kotor yang signifikan. Negara juga dapat memperluas pasar produknya, meningkatkan pendapatan, serta menjalin kerjasama antarnegara.
Pendapatan tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembangunan infrastruktur, investasi dalam industri, dan penyediaan layanan publik.
Komoditas ekspor Indonesia sangat beragam, mulai dari kelapa sawit, garam, belerang, batu, dan semen, hingga bijih logam.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang data komoditas ekspor Indonesia, simak uraian berikut yang membahas komoditas ekspor indonesia dan negara tujuannya serta apa saja komoditas ekspor di Indonesia.
Apa Itu Komoditas Ekspor Indonesia?
Komoditas Indonesia mencakup jenis komoditas pertanian, peternakan, perkebunan, migas, non-migas, hasil pertambangan, dan lainnya. Dalam siaran pers Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Republik Indonesia pada 16 Januari 2024 dijelaskan, pada 2023, nilai ekspor Indonesia mencapai 258,82 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 291,90 miliar dolar AS. Namun demikian, volume ekspor Indonesia tetap tumbuh sebesar 8,55 persen dari tahun ke tahun (selanjutnya disingkat YoY).
Penurunan nilai ekspor tersebut disebabkan oleh moderasi harga komoditas unggulan Indonesia, seperti minyak kelapa sawit dan batu bara, serta perlambatan ekonomi di beberapa negara mitra dagang utama.
Hal tersebut selaras dengan data komoditas ekspor indonesia dari Badan Pusat Statistik (BPS). Menurut laporan BPS, kinerja ekspor Indonesia mengalami penurunan. Ekspor sektor nonmigas juga mengalami perlambatan sebesar -11,96 persen (YoY), seiring dengan penurunan nilai total ekspor.
Penurunan ini disebabkan oleh tiga sektor ekonomi dalam ekspor nonmigas yang mengalami penurunan. Komoditas ekspor indonesia pertanian, kehutanan, dan perikanan; industri pengolahan; serta sektor pertambangan, masing-masing mengalami penurunan sebesar -10,04 persen, -9,26 persen, dan -20,68 persen (YoY).
Lalu apa saja komoditas ekspor Indonesia dan negara tujuannya?
Secara geografis, tujuan ekspor Indonesia masih terfokus pada negara Tiongkok dengan porsi sebesar 25,66 persen, Amerika Serikat dengan 9,57 persen, dan India dengan 8,35 persen. Sementara itu, ekspor Indonesia ke wilayah ASEAN dan Uni Eropa masing-masing menyumbang 18,35 persen dan 6,78 persen terhadap total ekspor Indonesia pada tahun 2023
Data komoditas ekspor Indonesia selengkapnya bisa disimak di subjudul berikut.
Apa Saja Komoditas Ekspor Indonesia?
Dalam situs Badan Pusat Statistik, pada kolom "data komoditas ekspor Indonesia per Desember 2023", dijelaskan bahwa lima komoditas yang banyak diekspor Indonesia cukup beragam. Di antaranya mencakup bahan bakar mineral; lemak dan minyak hewani/nabati; garam, belerang, batu, dan semen; besi dan baja; serta ampas dan sisa industri makanan.
Sementara itu, lima terbawah komoditas ekspor Indonesia mencakup kendaraan bermotor dan komponennya (terbongkar tidak lengkap); kulit berbulu, bulu tiruan, dan barang sejenisnya; wol, bulu hewan halus maupun kasar; gabus dan barang dari gabus; serta sutra.
Berikut adalah data komoditas ekspor Indonesia yang dirilis BPS pada Desember 2023. Urutan 15 daftar di bawah ini didasarkan pada bobot komoditas ekspor Indonesia, dari yang terberat hingga paling ringan.
Kode HS dan Deskripsi Komoditas Ekspor | Nilai Ekspor (USD) | Berat Ekspor (Kg) |
[27] Bahan bakar mineral | 5.350.000.000,00 | 52.400.000.000,00 |
[15] Lemak dan minyak hewani/nabati | 2.010.000.000,00 | 2.410.000.000,00 |
[25] Garam, belerang, batu, dan semen | 47.301.832,00 | 1.800.000.000,00 |
[72] Besi dan baja | 2.280.000.000,00 | 1.730.000.000,00 |
[23] Ampas dan sisa industri makanan | 240.000.000,00 | 828.000.000,00 |
[44] Kayu dan barang dari kayu | 347.000.000,00 | 600.000.000,00 |
[47] Pulp dari kayu | 287.000.000,00 | 561.000.000,00 |
[26] Bijih logam, terak, dan abu | 1.120.000.000,00 | 529.000.000,00 |
[48] Kertas, karton, dan barang daripadanya | 376.000.000,00 | 492.000.000,00 |
[38] Berbagai produk kimia | 501.000.000,00 | 488.000.000,00 |
[14] Bahan anyaman nabati | 56.045.513,00 | 467.000.000,00 |
[28] Bahan kimia anorganik | 195.000.000,00 | 355.000.000,00 |
[31] Pupuk | 98.354.954,00 | 308.000.000,00 |
[29] Bahan kimia organik | 246.000.000,00 | 270.000.000,00 |
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin