Menuju konten utama

BPBD Minta Pemda Halmahera Selatan Tetapkan Tanggap Darurat Gempa

BPBD Maluku Utara mengatakan Halmahera Selatan memenuhi syarat untuk menyatakan status tanggap darurat bencana sebab gempa Minggu petang telah menimbulkan dampak yang cukup besar di sebagian Gane Barat dan Gane Timur.

BPBD Minta Pemda Halmahera Selatan Tetapkan Tanggap Darurat Gempa
Ilustrasi gempa bumi. Getty Images/iStockphoto

tirto.id -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara meminta Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan agar segera menetapkan status tanggap darurat usai gempa bermagnitudo 7,2 yang melanda wilayahnya pada Minggu petang (14/7/2019).

"Adanya penetapan tanggap darurat gempa itu akan menjadi dasar bagi BPBD Malut untuk menyalurkan bantuan kepada warga terdampak gempa di sana," kata Sekretaris BPBD Maluku Utara Ali Yau di Ternate, Senin (15/7/2019).

Ia menambahkan, Halmahera Selatan memenuhi syarat untuk menyatakan status tanggap darurat bencana sebab gempa Minggu petang telah menimbulkan dampak yang cukup besar di sebagian Gane Barat dan Gane Timur, yang paling dekat dengan pusat gempa di timur laut Labuha, ibu kota kabupaten.

Ali juga mengatakan BPBD Maluku Utara sejak Minggu malam sudah menurunkan tim ke Saketa, Kecamatan Gane Barat.

Hal ini dilakukan untuk memantau dampak gempa dan membantu warga sambil menunggu penetapan status tanggap darurat bencana untuk menyalurkan bantuan logistik.

BPBD Maluku Utara belum menerima laporan terperinci mengenai dampak gempa tersebut.

Sebab BPBD Halmahera Selatan baru Senin pagi turun ke daerah terdampak gempa untuk melakukan pendataan.

Namun, menurut keterangan warga, gempa itu menimbulkan korban dan kerusakan di Gane Barat dan Gane Timur.

Warga daerah pesisir Halmahera Selatan hingga Senin pagi sebagian juga masih bertahan di lokasi pengungsian di daerah ketinggian karena khawatir akan terjadi tsunami.

"Khusus kepada warga yang mengungsi di daerah ketinggian, kami imbau untuk kembali ke rumah karena gempa kemarin dan gempa susulan yang masih terjadi sesuai informasi dari BMKG tidak akan menimbulkan tsunami," kata Ali.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi Minggu kemarin dengan magnitudo 7,2 berpusat di 62 kilometer timur laut Labuha pada kedalaman 10 kilometer pukul 16.10 WIB getarannya dirasakan di beberapa daerah.

Getaran gempa itu dirasakan oleh hampir semua penduduk, menyebabkan gerabah pecah dan membuat tiang-tiang bergoyang (V Modified Mercalli Intensity/MMI) di Obi, menimbulkan getaran nyata seperti truk berlalu (III MMI) di Labuha, dirasakan oleh sebagian orang (II-III MMI) di Manado dan Ambon.

Serta dirasakan oleh beberapa orang dan menimbulkan benda ringan bergoyang (II MMI) di Ternate, Namlea, Gorontalo, Sorong, dan Bolang Mongondow.

Baca juga artikel terkait GEMPA HALMAHERA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Maya Saputri