Menuju konten utama

BPBD DKI: 99 Titik Banjir di Jakarta & 694 Orang Mengungsi

BPBD DKI sebut saat ini masih terjadi banjir di 99 RT di Wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur akibat intensitas hujan yang tinggi.

BPBD DKI: 99 Titik Banjir di Jakarta & 694 Orang Mengungsi
Banjir yang menggenangi pemukiman padat di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (19/2/2021). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mengatakan saat ini masih terjadi banjir di 99 RT di Wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur akibat intensitas hujan yang tinggi.

BPBD DKI merinci, banjir di wilayah Jakarta Barat meliputi 3 Kelurahan, terdiri atas 3 RW dan 3 RT, namun tidak ada pengungsi. Sedangkan, untuk wilayah Jakarta Timur, meliputi 9 Kelurahan, terdiri atas 31 RW dan 96 RT, serta sebanyak 182 KK atau 694 orang masih mengungsi. Banjir juga disebabkan luapan PHB Sulaiman dan Kali Sunter.

“Seluruh genangan sedang ditangani oleh jajaran Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta dan PPSU Kelurahan," kata Plt. Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto melalui keterangan tertulisnya, Jumat (19/2/2021).

Ia mengaku BPBD DKI telah mendistribusikan logistik kepada warga yang terdampak banjir serta mendirikan tenda pengungsi dan posko.

Tak hanya itu, untuk memastikan warga terdampak mendapatkan bantuan pangan maupun kebutuhan harian lainnya, Dinas Sosial (Dinsos) DKI juga telah mendirikan Dapur Umum dan menyalurkan sejumlah bantuan tersebut.

Salah satunya, yang telah dilakukan oleh Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Timur, yakni mengoperasikan dapur umum di GOR Jakarta Timur, Jl. Otista, Cipinang Cempedak, Jatinegara.

"Untuk tahap awal, 20 anggota Tagana yang bertugas di dapur umum akan menyiapkan 2.530 boks makanan siap saji termasuk air mineral untuk kebutuhan makan siang dan malam warga yang terdampak genangan," terangnya.

Sabdo menjelaskan, Pemprov DKI telah mengerahkan personel dengan menggunakan pompa mobile untuk mempercepat penyedotan air di kawasan pemukiman dan jalan raya yang terdampak banjir. Pemantauan dan pengoperasian Pintu Air juga terus dilakukan untuk memastikan tidak ada hambatan dalam mengalirkan air.

Pemprov DKI berupaya menuntaskan banjir dalam kurun waktu 6 jam, terhitung sejak hujan berhenti dan tidak ada lagi luapan Kali atau saluran.

"Jika masih ada luapan dari Kali atau saluran, maka tidak bisa juga untuk mengaliri air. Untuk saat ini, sejumlah wilayah masih terdampak genangan lantaran adanya luapan PHB dan Kali. Seperti yang terjadi di Jakarta Timur," terangnya.

Lebih lanjut, BPBD DKI mengimbau agar masyarakat perlu waspada pada 19 sampai 20 Februari 2021 besok. Pasalnya peringatan dini perihal cuaca ekstrim telah dikeluarkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kata Sabdi, hujan deras yang terjadi sejak Kamis (18/2) pukul 23.00 WIB di Jakarta meluas ke berbagai wilayah. Berdasarkan hasil pantauan satelit milik LAPAN, prediksi hujan dan angin pada ketinggian 850 mb (1,5 km) masih berlangsung pada Jumat (19/2) pukul 17.00 WIB. Diprediksi, kondisi serupa juga terjadi pada Sabtu (20/2) besok.

"Untuk itu, masyarakat diimbau waspada, Pemprov DKI Jakarta juga akan bersiaga dan mempercepat penanganan di lokasi-lokasi yang rawan terdampak genangan maupun banjir," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait BANJIR JAKARTA 2021 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Abdul Aziz