tirto.id - Kapten Persib, Supardi Nasir menganggap laga melawan Borneo FC di babak 8 besar Piala Indonesia leg pertama di Stadion Segiri, Samarinda, Rabu (24/4/2019) merupakan pertandingan yang krusial. Ia pun berharap rekan-rekannya tampil fokus dan bisa mencatatkan cleansheet.
Meski Borneo FC kini dilatih oleh Mario Gomez yang terkenal dengan pendekatan permainan bertahan yang cukup baik, Maung Bandung tetap berambisi untuk mencetak gol di laga tersebut agar memudahkan saat bermain di kandang pada leg kedua.
“Pertandingan yang sangat krusial. Saya berharap kita fokus. Penting main away untuk tidak kebobolan. Insya Allah kita sudah siap. Siap mental, siap menjalankan taktik yang diberikan pelatih untuk laga besok. Kita berharap bisa mencetak gol di sini dan pertandingan berjalan lancar,” bebernya.
Kendati bermain di Stadion Segiri, Supardi juga menginginkan suporter Persib yang tengah berada di Pulau Kalimantan dapat menonton secara langsung untuk memberikan dukungan. Menurutnya, hal tersebut akan memberikan semangat lebih untuk mendapatkan hasil maksimal.
“Kami berharap mereka [bobotoh] memenuhi stadion dan mendoakan kami, karena itu penting untuk kami, seluruh pemain. Saya berharap mereka dapat datang sebanyak mungkin,” tambahnya.
Di sisi lain, pelatih Borneo FC, Mario Gomez juga menginginkan debutnya bersama Pesut Etam diwarnai dengan kemenangan. Laga tersebut, menurut Gomez, sangat penting untuk mencapai target Borneo FC yang menginginkan Renan Silva dan kolega melaju jauh di ajang Piala Indonesia.
“Pertandingan yang sangat penting untuk kami karena akan melawan tim yang sangat bagus, Persib. Tapi, tentunya kami sangat siap untuk melawan Persib. Kami akan coba mendapatkan kemenangan di leg pertama besok,” ujar Gomez.
Lebih lanjut, Gomez mengaku cukup berhati-hati dengan kekuatan Maung Bandung lantaran dirinya telah mengenal kemampuan sejumlah pemain yang pernah dilatihnya seperti Ezechiel N’Douassel, Febri Hariyadi, dan Ghozali Siregar.
“Mereka punya sektor penyerang yang sangt kuat. Persib punya Ezechiel [N’Douassel], Febri [Hariyadi] dan mungkin bisa lewat Ghozali [Siregar], atau Supardi,” katanya.
Editor: Fitra Firdaus