Menuju konten utama

Beda Piala Presiden dengan Piala Indonesia & Daftar Juara

Apa beda Piala Presiden & Piala Indonesia? Berikut ini penjelasannya, lengkap dengan daftar juara masing-masing ajang.

Beda Piala Presiden dengan Piala Indonesia & Daftar Juara
Ilustrasi Sepak Bola. foto/Istockphoto

tirto.id - Piala Presiden dan Piala Indonesia merupakan ajang sepak bola yang mempertemukan klub-klub tanah air. Para tim peserta memperebutkan trofi dan hadiah uang sebagai imbalan jika menjuarai kejuaraan tersebut.

Meski tampak seperti turnamen biasa, sebenarnya apa perbedaan Piala Presiden dan Piala Indonesia? Apakah Piala Presiden dan Piala Indonesia hanyalah sebutan untuk satu ajang sepak bola yang sama?

Pertanyaan di atas dapat mencuat, mengingat sempat tersiar permintaan untuk mengubah Piala Presiden menjadi Piala Indonesia. Dengan demikian, ajang ini tak sekadar jadi turnamen pramusim, melainkan sebagai turnamen domestik.

Dalam lima tahun terakhir, Indonesia memang hanya memiliki satu kompetisi sepak bola resmi dengan format liga (Liga 1, Liga 2, Liga 3). Piala Indonesia, yang notabene adalah turnamen domestik antarklub negara ini, terakhir kali digelar pada 2018/2019.

Sejak saat itu, Piala Indonesia belum bergulir lagi. Sementara itu, Piala Presiden, yang sejatinya hanyalah ajang pemanasan sebelum bergulirnya liga, saat ini akan memasuki tahun keenam penyelenggaraan.

Piala Presiden 2024 akan berlangsung pada 19 Juli hingga 4 Agustus 2024. Ajang ini akan digelar di 3 kota, yakni Bandung, Gianyar, dan Solo. Selepas itu, Liga 1 2024/2025 bakal bergulir, yang rencananya juga kick-off di bulan Agustus 2024.

Beda Piala Presiden dengan Piala Indonesia & Daftar Juara

Kendati sekilas tampak sama, Piala Presiden dan Piala Indonesia sejatinya memiliki sejumlah perbedaan. Perbedaan ini menyangkut aspek penyelenggaraan, pendanaan, hingga tim peserta.

Berikut ini adalah beberapa poin perbedaan Piala Presiden dengan Piala Indonesia:

1. Ajang Pramusim dan Turnamen Domestik

Piala Presiden sesungguhnya merupakan ajang pramusim. Gelaran ini berlangsung sebelum kompetisi resmi antar klub Indonesia bergulir. Karena hanya jadi ajang pramusim, Piala Presiden tak lebih dari sekadar wadah pemanasan.

Piala Presiden pertama kali dihelat pada 2015 silam, bertepatan dengan pemberlakuan sanksi FIFA kepada PSSI. Persib Bandung menjadi tim yang menjuarai edisi perdana Piala Presiden tersebut, sedangkan Arema merupakan jawara edisi terakhir atau 2022.

Tim yang keluar sebagai kampiun Piala Presiden tak berpengaruh terhadap kelolosan mereka di ajang lain. Pasalnya, Piala Presiden bukanlah turnamen resmi dalam struktur kompetisi sepak bola Indonesia.

Di luar itu, justru Piala Indonesia yang sejatinya merupakan turnamen domestik antarklub tanah air. Ajang ini bukanlah turnamen pramusim, melainkan kejuaraan yang digelar hampir bersamaan dengan berlangsungnya kompetisi liga.

Piala Indonesia pertama kali diputar pada 2005 dan kemudian rutin dihelat di tahun-tahun berikutnya, yaitu 2006, 2007, 2008/2009, dan 2010. Piala Indonesia lantas dihelat lagi pada 2012.

Akan tetapi, Piala Indonesia lantas vakum hingga enam tahun. Ajang ini kembali bergulir pada 2018/2019, sekaligus menjadi musim terakhir Piala Indonesia diselenggarakan.

Tim yang menjuarai Piala Indonesia berpengaruh terhadap kuota tim Indonesia tampil di ajang level Asia. Ini yang dialami Persibo ketika berhak tampil di Piala AFC dengan status kampiun Piala Indonesia 2012.

2. Dukungan Dana

Meski hanya berstatus turnamen pramusim, Piala Presiden digadang-gadang sebagai turnamen yang terbilang mandiri. Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2024, Maruarar Sirait, menyebut tak ada uang negara yang digunakan dalam ajang ini.

Maruar menambahkan, bahwa dukungan dana Piala Presiden semuanya berasal dari sponsor. Tak ayal, Piala Presiden 2024 berani menyediakan hadiah sebesar Rp5 miliar untuk klub pemenang.

Piala Indonesia, sebagai turnamen domestik, sejatinya juga mendapat suntikan dana dari sponsor. Pada 2005 atau edisi perdana, ajang ini bergulir dengan nama Copa Dji Sam Soe karena alasan sponsor. Hal serupa juga terjadi di edisi 2018/2019, saat turnamen ini dikenal dengan nama Kratingdaeng Piala Indonesia.

Kendati demikian, aliran dana yang tersendat untuk klub peserta sempat mewarnai gelaran Piala Indonesia 2018/2019. Kala itu, PSSI dianggap telat dalam membayar match fee untuk setiap tim yang berpartisipasi di Piala Indonesia.

Selain itu, ketidakpastian jadwal ditengarai juga berpengaruh terhadap ketertarikan sponsor mendanai Piala Indonesia. Hal ini terjadi saat PSSI membatalkan Piala Indonesia 2011 akibat kisruh internal.

Piala Indonesia memang sempat dihelat lagi pada 2012, namun ajang ini lantas absen dari kalender sepak bola Indonesia. Faktor tersebut yang menjadi pembeda berikutnya, mengapa Piala Presiden cenderung lebih stabil daripada Piala Indonesia dalam hal dukungan dana.

3. Keragaman Tim Peserta

Perbedaan terakhir antara Piala Presiden dengan Piala Indonesia adalah dari segi keragaman tim peserta. Selama Piala Indonesia diselenggarakan, turnamen ini menjadi arena yang mempertemukan seluruh klub dari 3 level kompetisi sepak bola Indonesia.

Tak ayal, peserta Piala Indonesia pun menjadi sangat banyak. Di edisi 2018, jumlah tim peserta mencapai 128. Lantaran sifat turnamen ini yang mengakomodasi semua level kompetisi, pertemuan antara tim kecil vs tim besar pun amat mungkin terjadi.

Tak jarang, klub-klub yang bermain di Liga 2 atau 3, beradu dengan tim dari Liga 1. Hal ini memberi kesempatan para tim kecil untuk unjuk gigi, meski berhadapan dengan lawan yang lebih kuat. Apalagi, tujuan semua tim peserta adalah sama, yaitu mengangkat trofi Piala Indonesia.

Sementara itu, para tim peserta Piala Presiden cenderung terbatas. Klub-klub dari Liga 1 cenderung mendominasi keikutsertaan turnamen pramusim tersebut, sedangkan klub-klub dari Liga 2 atau kompetisi di bawahnya cuma berstatus tim undangan.

Lantaran komposisi tim peserta yang homogen, peluang terjadinya pertemuan antar klub Liga 1 vs Liga 2, bahkan Liga 3, di Piala Presiden cenderung sedikit. Sebab, pertandingan lebih kerap mengadu peserta dari sesama tim Liga 1.

Pada Piala Presiden 2024, tim peserta yang berpartisipasi berjumlah 8 klub. Semuanya berasal dari klub Liga 1, yaitu Persis Solo, Borneo FC, Persib Bandung, PSM Makassar, Bali United, Arema FC, Persija Jakarta, dan Madura United.

Daftar Juara Piala Presiden

Berikut ini adalah daftar juara Piala Presiden dari tahun ke tahun:

2015: Persib Bandung

2017: Arema

2018: Persija Jakarta

2019: Arema

2022: Arema

Daftar Juara Piala Indonesia

Berikut ini adalah daftar juara Piala Indonesia dari tahun ke tahun:

2005: Arema

2006: Arema

2007: Sriwijaya FC

2008/2009: Sriwijaya FC

2010: Sriwijaya FC

2012: Persibo

2018/2019: PSM Makassar

Baca juga artikel terkait PIALA PRESIDEN 2024 atau tulisan lainnya dari Ahmad Yasin

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Ahmad Yasin
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Fitra Firdaus