Menuju konten utama

Bocor Migas ONWJ: Pertamina Bersihkan Tumpahan Minyak Pantai Jawa

PT Pertamina (Persero) mengerahkan 200 orang lebih untuk membersihkan pantai terdampak kebocoran migas di Blok ONWJ.

Bocor Migas ONWJ: Pertamina Bersihkan Tumpahan Minyak Pantai Jawa
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik (kiri) didampingi manajemen PT Pertamina Hulu Energi melakukan kunjungan kerja di Anjungan Bravo, lepas pantai Blok Offshore North West Java yang dioperasikan PHE ONWJ, Jumat (9/5). ANTARA FOTO/HO/Mindaryoko.

tirto.id - PT Pertamina (Persero) mengerahkan 200 orang lebih yang terdiri dari Emergency Response Team PHE dan masyarakat desa sekitar untuk membersihkan pantai terdampak kebocoran migas di sumur YYA Offshore North West Java (ONWJ).

Hingga kemarin, 22 Juli 2019, Emergency Response Tim PHE ONWJ dan masyarakat telah mengangkat ceceran minyak mentah di sebagian wilayah pantai sepanjang 6,2 km di lima wilayah yaitu Tirtasari, Sedari, Tanjungsari, Cemara Jaya dan Karangsari.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengungkapkan, upaya meminimalisasi dampak terhadap lingkungan di sekitar sumur YYA-1 terus ditingkatkan dengan memasang oil boom di 8 muara sungai.

Di antaranya yaitu Sungai Buntu, Muara Cemara Jaya, Muara Pelangi, Muara Singkih, Muara Tangkorak, Pantai Sedari, Tambak Sari, Anak Sungai Sedari dengan melibatkan masyarakat setempat.

Selain memasang oil boom di muara sungai, Pertamina juga mengerahkan 27 kapal yang dilengkapi dengan oil boom dan dispersant di sekitar anjungan YYA dan titik-titik yang terindikasi terdapat tumpahan minyak atau oil spill di laut.

"Demi keselamatan masyarakat, kami mengimbau agar tidak melakukan aktivitas di wilayah yang masih rawan. Kami hanya melibatkan warga pada upaya pembersihan pantai," kata Fajriyah lewat keterangan yang diterima Tirto, Selasa (24/7/2019)

Pertamina dan PHE ONWJ, lanjut Fajriyah juga terus melakukan komunikasi dan koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak seperti SKK Migas, Kementerian ESDM, Kementerian LHK, Pemerintah Daerah, Dinas Lingkungan Hidup Daerah, TNI dan Kepolisian, Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Laut, KSOP, KKP, Pushidros AL, KKKS dan berbagai instansi lainnya.

"Kami bersama pihak terkait telah melakukan peninjauan untuk memonitor situasi terkini dan bekerja sama dengan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) untuk berperan aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat di sepanjang pantai terdampak," imbuhnya.

Sebelumnya, sehari pasca peristiwa di anjungan lepas pantai laut Jawa ini, PHE ONWJ telah mengaktifkan Incident Management Team (IMT) dan Pusat Komando & Pengendalian (Puskodal) di Pertamina, untuk menanggulangi kejadian tersebut.

Pertamina mengirimkan tim tanggap darurat, pengerahan tim penanggulangan dilanjutkan dengan pengerahan sebanyak 7 tim ahli dalam dan luar negeri yang berpengalaman dan berasal dari berbagai sektor.

Selain penanganan operasi, Pertamina melalui Emergency Response Tim PHE ONWJ selama 24 jam tanpa henti telah melakukan langkah penyelamatan lingkungan dari oil spill bahkan bersama dengan warga Desa Sedari dan Cemara Jaya, Karawang, Jawa Barat melakukan kegiatan bersih-bersih Pantai Sedari dan Pantai Cemara.

Baca juga artikel terkait BLOK MIGAS atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Bisnis
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri