tirto.id - Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku akan memperbaiki hubungan dengan kalangan wartawan setelah terjadi insiden pengusiran terhadap dua jurnalis di kantor wali kota setempat oleh tim pengamanannya.
"Ke depannya, kita sama-sama menjalankan tugas. Apapun celah-celah yang bisa diperbaiki, saya selaku Wali Kota Medan akan terus memperbaikinya," ucap dia dalam buka puasa bersama di Rumah Tjong A Fie di Medan, Jumat (16/4).
Hal itu diungkapkannya dihadapkan Ketua PWI Sumut Hermansjah, Ketua IJTI Sumut Budiman Amin Tanjung, Ketua SMSI Sumut Zulfikar Tanjung, Koordinator Wartawan Unit Pemkot Medan Edison Ginting, dan sekitar 200 wartawan di Kota Medan.
Ia mengaku bahwa pihaknya telah membaca maupun mendengarkan berbagai informasi yang diterima, termasuk "Wali Kota serasa Presiden" yang merupakan bentuk kesalahpahaman.
Namun, lanjutnya, dari dua aksi yang dilakukan jurnalis di depan Kantor Wali Kota Medan pada dua hari berturut-turut, pesannya telah tersampaikan, yakni hubungan Pemkot Medan dan wartawan ke depannya bisa lebih baik lagi.
"Gitu kemarin ada yang bilang, usirlah dan segala macam. Saya bilang, ayo di kantor kota kita kasih tempatnya. Tapi nanti, yang masuk juga ada tanda pengenalnya," ucap menantu Presiden Joko Widodo ini.
Ia mengemukakan pentingnya hubungan yang baik antara pemkot dan kalangan wartawan yang bertugas di daerah itu.
"Jadi kami juga mendengarkan, kemudian teman-teman dalam menjalankan tugas ada identitas wartawan untuk menjaga keamanan kita semua," kata dia.
Ketua PWI Sumut, Hermansjah mengatakan Wali Kota Medan saat ini bagian dari keluarga Presiden, sehingga secara otomatis mendapat pengawalan dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres).
Namun demikian, lanjut dia, wartawan harus menjalankan tugasnya untuk kepentingan publik, termasuk di dalamnya membutuhkan konfirmasi dari sumber berita.
"Jadi hari ini kita luruskan kesalahpahaman dengan mengundang wartawan dan menyampaikan bagaimana teknis ke depan ketika wartawan hendak wawancara," katanya.