Menuju konten utama

BNPB: Permukiman Rawan Longsor di Empang Bogor akan Direlokasi

BNPB menilai lokasi permukiman warga di bawah lereng tebing sepanjang bantaran Sungai Cisadane sangat tidak layak karena rawan bencana.

BNPB: Permukiman Rawan Longsor di Empang Bogor akan Direlokasi
Sejumlah petugas gabungan melakukan pencarian korban tanah longsor di Kampung Sirnasari RT 07/04, Kelurahan Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/3/2023). Hujan deras pada Selasa (14/3/2023) malam. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/rwa.

tirto.id - Pemerintah akan merelokasi permukiman warga yang berada di lokasi rawan tanah longsor di Kelurahan Empang, Kota Bogor, Jawa Barat. Hal itu disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat meninjau bencana longsor di lokasi tersebut.

Menurut Suharyanto, lokasi permukiman warga di bawah lereng tebing sepanjang bantaran Sungai Cisadane sangat tidak layak karena rawan bencana.

“Untuk sementara ada 18 KK di situ kemudian juga ada beberapa KK yang di tempat longsor sebelumnya belum sempat direlokasi ini pun akan direlokasi,” kata Suharyanto dalam keterangan tertulis, Kamis (16/3/2023).

Menurut Suharyanto, Pemerintah Kota Bogor telah menyiapkan lahan relokasi di daerah Pamoyanan. Setelah proses perencanaan selesai, pembangunan rumah relokasi akan dilakukan oleh BNPB bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Ini dalam proses perencanaan dan persiapan, tanahnya begitu siap nanti pusat, BNPB bekerja sama dengan PUPR akan membangun rumah relokasi untuk satu keluarga satu rumah,” ujarnya..

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor melaporkan tanah longsor menimbun 6 unit rumah dan 1 tempat ibadah di Empang.

Sebanyak 17 orang turut tertimbun longsor, di mana 11 orang dievakuasi dalam kondisi selamat, dua orang meninggal dunia dan empat lainnya masih dalam pencarian.

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kota Bogor, Basarnas, TNI, Polri, Pemadam Kebakaran, relawan penanggulangan bencana dan warga setempat masih melanjutkan upaya pencarian korban hilang.

Operasi SAR terkendali lokasi yang sulit dijangkau dan berada di tebing serta pinggiran Sungai Cisadane.

Suharyanto menekankan proses pencarian, pertolongan dan evakuasi menjadi prioritas utama dalam penanganan bencana longsor tersebut.

“Kami akan semaksimal mungkin bahu membahu, pemerintah pusat dan daerah untuk menemukan korban yang masih hilang itu empat. Sampai ketemu. Mudah-mudahan dalam waktu beberapa hari ini bisa ketemu,” ujar Suharyanto.

Baca juga artikel terkait LONGSOR BOGOR atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan