Menuju konten utama

Dampak Longsor Natuna: 147 Rumah Rusak dan 2.263 Warga Mengungsi

Pemkab Natuna melaporkan korban tewas masih berjumlah 50 orang dan korban dalam pencarian sebanyak empat orang.

Dampak Longsor Natuna: 147 Rumah Rusak dan 2.263 Warga Mengungsi
Foto udara bencana tanah longsor di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (7/3/2023). ANTARA FOTO/Kiky Firdaus/Lmo/foc.

tirto.id - Sebanyak 147 rumah dilaporkan rusak akibat diterjang tanah longsor di Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Hal itu berdasarkan data yang disampaikan Juru Bicara Tanggap Darurat Bencana Longsor di Serasan, Patli Muhamad per Rabu (15/3/2023) malam.

“Rumah yang terdampak 147 Rumah, satu musala dan satu sekolah dasar,” kata Patli dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Kamis (16/3/2023).

Menurut Patli, Pemerintah Kabupaten Natuna berencana segera membangun relokasi tempat tinggal bagi korban longsor.

Selain soal kerusakan, Patli juga melaporkan jumlah korban tewas masih berjumlah 50 orang dan korban dalam pencarian tim SAR gabungan sebanyak empat orang.

“Data korban meninggal 50 Orang, 49 teridentifikasi, satu belum teridentifikasi,” kata dia.

Sementara itu, sebanyak 2.263 orang mengungsi akibat terdampak longsor di Serasan. Para pengungsi itu tersebar di 11 titik pengungsian, dengan rincian berikut ini:

  • Pengungsian PLBN: 174 Orang
  • Pengungsian Pelimpak: 128 Orang
  • Pengungsian Kampung Hilir: 30 Orang
  • Pengungsian Batu Berian: 35 Orang
  • Pengungsian Desa Payak: 558 Orang
  • Pengungsian Tanjung Setelung: 126 Orang
  • Pengungsian SMA 1 Serasan: 204 Orang
  • Pengungsian Air Nusa: 394 Orang
  • Pengungsian Jermalik: 101 Orang
  • Pengungsiang Arun Ayam: 263 Orang
  • Pengungsian Air Ringau: 249 Orang
Bupati Natuna Wan Siswandi telah memperpanjang masa tanggap darurat bencana longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) hingga 18 Maret 2023.

"Kami berharap dengan masa tambahan ini Tim SAR gabungan dapat memaksimalkan pencarian agar seluruh korban dapat ditemukan,” kata Wan Siswandi dalam keterangan tertulis, Kamis.

Siswandi menyampaikan bahwa ini adalah masa perpanjangan pencarian korban longsor di Serasan yang terakhir. Setelah itu, pemerintah akan fokus pada penanganan pascabencana.

Baca juga artikel terkait LONGSOR NATUNA atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan