tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 14.852 jiwa menjadi korban banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, hingga Sabtu (23/3/2024). Pemkab Demak dan Pemkab Kudus kini sedang mengoptimalkan untuk memenuhi kebutuhan para korban.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, berujar salah satu cara pemenuhan kebutuhan itu melalui pendirian dapur umum di sejumlah titik yang terjangkau korban.
"Guna memenuhi kebutuhan pengungsi, Pemerintah Kabupaten Demak dan Kabupaten Kudus mendirikan sebanyak 25 dapur umum di 25 titik sebaran," ucap Muhairi dalam keterangan yang diterima, Minggu (24/3/2024).
Muhairi mengatakan BPBD setempat telah berupaya memenuhi kebutuhan para pengungsi, yakni mendistribusikan logistik, mengirim air bersih, serta menyedot genangan air di sejumlah wilayah.
Di satu sisi, para pengungsi masih membutuhkan banyak hal mendasar lain. Salah satunya terkait dengan kebutuhan sehari-hari, seperti sabun atau hanya sekedar handuk.
"Pengungsi masih membutuhkan air mineral, makanan, susu bayi dan anak, diapers untuk bayi serta anak, pembalut wanita, peralatan mandi, obat-obatan, pakaian dalam, dan handuk," urai Abdul.
Ia melanjutkan, ada juga tenda psikosisial yang didirikan di dua titik, yakni di shelter SPBU Karangayar dan SMK Karanganyar. Sementara itu, tim kesehatan tak cuma berdiam diri di satu tempat menunggu pasien.
"Kesehatan pengungsi, selain pengobatan ditempat, tim kesehatan juga keliling melakukan pengobatan ke warga," tutur Abdul.
Untuk ketahui, berdasarkan pantauan tim BNPB debit air di sejumlah wilayah di Demak telah turun 10 sentimeter-20 sentimeter. Kemudian, debit air di Karanganyar turun 20 sentimeter-50 sentimeter.
Kemudian, wilayah yang masih terdampak banjir adalah Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Sayung, Kecamatan Demak, Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Karantengah, Kecamatan Gajah, Kecamatan Mijen dan Kecamatan Bonang.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Bayu Septianto