Menuju konten utama

BMKG Klaim Equinox Tak Sampai 40 Derajat Celcius

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang menegaskan Equinox merupakan fenomena alamiah, sehingga tidak benar pada saat kejadian suhu udara di Indonesia akan mencapai 40 derajat Celcius.

BMKG Klaim Equinox Tak Sampai 40 Derajat Celcius
Ilustrasi seorang pria melihat bangkai hewan yang mati karena kekeringan El Niño di kota Hargeysa selatan di wilayah Somalia utara. FOTO/Reuters

tirto.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang menegaskan Equinox merupakan fenomena alamiah, sehingga tidak benar pada saat kejadian suhu udara di Indonesia akan mencapai 40 derajat Celcius.

"Equinox merupakan fenomena alamiah, sehingga beredarnya berita yang menyebutkan bahwa di Indonesia pada saat kejadian akan mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis mencapai 40 derajat Celcius," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kupang Hasanuddin, di Kupang, Jumat (17/32017), seperti diwartakan Antara.

Menurut dia, equinox bukan merupakan fenomena seperti heatwave (gelombang panas) yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama.

Karena secara harafiah Equinox adalah salah satu fenomena astronomi yaitu matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 21 Maret dan 23 September 2017.

"Saat fenomena ini berlangsung di luar, bagian bumi hampir relatif sama, termasuk wilayah yang berada di subtropis bagian Utara maupun Selatan," katanya.

Keberadaan fenomena tersebut tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis. Rata-rata suhu maksimal di wilayah Indonesia bisa mencapai 32-36 derajat C.

Menyikapi hal ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari Equinox sebagaimana disebutkan dalam isu yang berkembang.

"BMKG mengimbau agar masyarakat tidak mengkhawatirkan dampak dari Equinox sebagaimana disebutkan dalam isu yang berkembang yakni suhu akan mencapai 40 derajat Celsius," katanya.

Secara umum kondisi cuaca di wilayah Indonesia cenderung masih lembab/basah. Beberapa wilayah Indonesia saat ini sedang memasuki masa/periode transisi/pancaroba.

Maka ada baiknya masyarakat tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan tetap menjaga kesehatan keluarga serta lingkungan.

"Kondisi cuaca cenderung masih lembab atau basah. Kita mengimbau masyarakat tetap mengantisipasi kondisi cuaca, yang cukup panas dengan meningkatkan daya tahan tubuh dengan menjaga kesehatan," demikian Hasanuddin.

Baca juga artikel terkait FENOMENA EQUINOX atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri