Menuju konten utama

BI: Kredit Bank Triwulan II 2024 Tumbuh 12,36 Persen

Menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo, tingginya penawaran kredit disebabkan oleh pertumbuhan dana pihak ketiga yang pada triwulan II tumbuh 8,45 persen (yoy).

BI: Kredit Bank Triwulan II 2024 Tumbuh 12,36 Persen
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 di kantor BI, Jakarta, Rabu (29/11/2023). PTBI 2023 digelar dengan mengusung tema Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

tirto.id - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa kredit perbankan pada triwulan II 2024 tumbuh sebesar 12,36 persen secara tahunan (year on year/yoy) yang didorong oleh peningkatan penawaran dan permintaan kredit.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengungkapkan tingginya penawaran kredit disebabkan oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang pada triwulan II tumbuh 8,45 persen (yoy).

Selain itu, berlanjutnya strategi realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan dan dukungan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang diberikan BI, juga turut mengungkit pemberian kredit, baik kepada dunia usaha maupun rumah tangga.

“Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit dipengaruhi oleh permintaan dari korporasi, sejalan dengan kinerja penjualan yang tetap tinggi dan kemampuan bayar yang tetap kuat. Permintaan kredit dari rumah tangga juga terjaga stabil, terutama dari kelas menengah-atas, seiring dengan ekspektasi penghasilan yang terjaga,” jelas Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juli 2024, Rabu (17/7/2024).

Pertumbuhan kredit berdasarkan kelompok penggunaan ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh sebesar 15,09 persen (yoy), kredit modal kerja tumbuh 11,68 persen (yoy), dan kredit konsumsi 10,80 persen (yoy).

Pada periode yang sama, pembiayaan syariah juga mengalami pertumbuhan sebesar 13,61 persen (yoy), sementara kredit UMKM tumbuh sebesar 5,68 persen (yoy).

“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit 2024 diprakirakan berada pada batas atas kisaran 10-12 persen,” lanjut Perry.

Di sisi lain, ketahanan sistem keuangan dinilai masih terjaga baik, seiring dengan likuiditas perbankan triwulan II 2024 yang tetap memadai. Hal ini tecermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang sebesar 25,36 persen.

Sedangkan risiko kredit bermasalah perbankan (Non-Performing Loan/NPL) pada Mei 2024 sebesar 2,34 persen secara bruto dan 0,79 persen secara neto. Selain itu, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan sebesar 26,14 persen.

“Ketahanan perbankan juga ditopang oleh kemampuan membayar korporasi dan rumah tangga yang tetap kuat, sebagaimana hasil stress test perbankan terkini. Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan bersama KSSK dalam memitigasi berbagai risiko yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan,” tutur Perry.

Baca juga artikel terkait LATEST NEWS atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Flash news
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Irfan Teguh Pribadi