tirto.id - Komisaris Utama Bersama Digital Data Centres (BDDC), Setyanto Hantoro, mengatakan pihaknya akan menghadirkan pusat data tier 4 di Jakarta sebagai pusat data dalam kota. Pusat data ini akan berfokus pada peningkatan kapasitas dan efisiensi, serta reliabilitas yang lebih baik dengan inovasi yang terus berkembang.
"Untuk itu kami berusaha, bahwa kami berjibaku untuk menyelesaikan data center ini untuk membangun sebuah platform kolaborasi antarpemain digital untuk bersama-sama mendorong tumbuhnya ekonomi digital di Indonesia," ucap dia dalam acara Topping Off Bersama Digital Data Centres, Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Setyanto berharap pembangunan BDDC Tier 4, yang dikenal JST1, dapat diselesaikan sesuai harapan. Ia menilai, waktu penyelesaian ini menjadi penting lantaran menyikapi penetrasi digital di Indonesia yang terus masif bertumbuh.
Pembangunan pusat data penting dilakukan lantaran konsumsi masyarakat Indonesia akan internet tumbuh pesat. Ketergantungan terhadap internet ini diyakini akan mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air.
"Kenapa data center penting karena, satu, pertumbuhan internet sangat tinggi. Kedua, internet akan mendukung ekonomi digital Indonesia secara keseluruhan," kata dia.
Sebagai informasi, ekonomi digital di Indonesia memperlihatkan pertumbuhan positif seiring dengan lonjakan trafik internet dan data, baik secara nasional maupun global.
Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat, penetrasi internet di Indonesia mencapai 78,19 persen pada 2023 atau lebih dari 215 juta jiwa dari total populasi di Indonesia sebesar lebih dari 275 juta jiwa. Artinya, kebutuhan akan pusat data juga makin besar.
Perkembangan pusat data di Asia Tenggara diproyeksikan akan berkembang pesat dari rata-rata dunia. Namun, pusat data saat ini masih dikuasai oleh Singapura, sedangkan Indonesia masih belum mampu menyaingi.
Untuk diketahui, konsumsi data center Indonesia masih diangka 0,66 watt per kapita, sedangkan di Singapura memiliki kapasitas data center yang 100 kali lebih besar. Meski keterbatasan ketersediaan lahan, negara tetangga mampu menunjukan untuk menjadi pusat data.
Untuk itu, BDDC membuka peluang lebih luas terkait pemanfaatan data center ke depan. Sekaligus, untuk sarana membangun ekonomi digital semakin luas.
Turut hadir dalam Topping Off BDDC yaitu Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, Komisaris Utama Bersama Digital Data Centres (BDDC), Setyanto Hantoro, Presiden Direktur Bersama Digital Data Centres (BDDC), Angelo Syailendra, dan Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang