tirto.id - Situasi Gunung Merapi pada hari ini, Kamis, 14 Juli 2022 berdasarkan periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB mengalami 18 kali gempa guguran, 2 kali gempa hybrid/fase banyak, 1 kali gempa vulkanik dan 1 kali gempa tektonik jauh.
Hingga saat ini, seperti dikutip laman resmi magma.esdm.go.id, status gunung api yang terletak di antara perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih dinyatakan Siaga Level III.
Namun, apabila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. Masyarakat pun masih diminta untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Aktivitas Gunung Merapi
Gunung api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah barat.
Klimatologi
Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah barat. Suhu udara sekitar 19.5-24°C. Kelembaban 65-97%. Tekanan udara 626-686 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 18 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-16 mm dan lama gempa 40.8-160.2 detik.
- 2 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3-8 mm, S-P 0.3-0.6 detik dan lama gempa 7.8-9.9 detik.
- 1 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 26 mm, dan lama gempa 10 detik.
- 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 5 mm, S-P 18.2 detik dan lama gempa 67.3 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya