tirto.id - Seblak merupakan salah satu hidangan populer di Indonesia. Cita rasa gurih dan pedas yang dibalut kuah panas, membuat seblak cocok disantap di berbagai kondisi, terlebih saat turun hujan. Namun, di balik cita rasa yang menggugah selera, jumlah kalori seblak lengkap satu porsinya cukup tinggi, sehingga dapat membuat Anda gagal diet.
Lantas, apa saja kandungan gizi seblak? Dalam satu porsi seblak berapa kalori yang termuat? Apakah seblak bikin gemuk? Berapa kali boleh makan seblak untuk diet? Berapa kalori seblak yang tidak mengganggu diet? Artikel ini akan membahas mengenai berapa kalori seblak, boleh atau tidak makan seblak sewaktu diet, hingga tips sehat mengonsumsi seblak, terlebih dapat berhasil diet.
Diet merupakan salah satu cara mendapatkan tubuh ideal sekaligus sehat. Untuk mencapai diet yang sukses, seseorang harus mengatur jumlah asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh. Oleh sebab itu, pejuang diet seyogianya tahu jumlah kalori yang terkandung dalam suatu makanan yang dikonsumsinya.
Dalam keadaan normal, untuk menurunkan berat badan, seseorang harus mengurangi asupan kalori harian sekitar 500 kkal. Dengan begitu, seorang wanita berusia 19 - 30 tahun yang tengah diet, harus membatasi kalori harian sebesar 1.300-1.700 kkl per hari dari kebutuhan normal 2.000 - 2.400.
Berapa Kalori dalam Satu Porsi Seblak?
Jumlah kalori dalam satu porsi seblak berbeda-beda, tergantung jenis dan komposisi dari bahan-bahannya. Berikut ini disajikan beberapa jenis seblak beserta jumlah kalori dalam satu porsinya:
- Seblak normal: 262 kkal
- Seblak Rempah Autentik di Kylafood: 461 kkal
- Seblak Original di Kylafood: 461 kkal
- Seblak Hot Jeletot Indomie: 360 kkal
- Hype Abis Seblak Hot Jeletot Indomie: 360 kkal
- Karbohidrat: 31,15 gram
- Lemak: 13,31 gram
- Protein: 8,15 gram
- Serat: 4,5 gram
- Natrium: 551 miligram
- Kolesterol: 121 miligram.
Daftar Kalori Bahan-Bahan dalam Seblak
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, kalori seblak salah satunya tergantung bahan-bahan yang digunakan dalam membuat satu porsinya. Komposisi Seblak Bandung meliputi kerupuk, makaroni basah, kwetiau basah, telor, dan variasi seperti sosis, jamur, bakso, hingga ceker. Berikut ini daftar kalori bahan-bahan dalam seblak:
- Kerupuk seblak kering: 460 kalori per 100 gram
- Makaroni basah: 157 kalori per 100 gram
- Kwetiau basah: 340 kalori per 100 gram
- Telor: 74 kalori per satu telur besar
- Sosis: 49 kalori per satu ikat
- Jamur: 30 kalori per 100 gram
- Bakso: 57 kalori per satu bakso daging sapi sedang
- Ceker: 212 kalori per satu kaki ayam kecil.
Apa Boleh Makan Seblak saat Diet?
Tidak ada aturan tertulis mengenai larangan mengonsumsi seblak bagi orang-orang yang tengah menjalankan program diet. Namun, orang menginginkan dietnya berhasil harus mengurangi konsumsi seblak.
Satu porsi seblak 200 gram mengandung 262 kkal, sudah mampu mencukupi kebutuhan setengah konsumsi kalori diet per hari. Jumlah tersebut juga melebihi asupan kalori yang dianjurkan untuk cemilan, yakni 150 - 250 kkal.
Oleh sebab itu, orang yang tengah diet, sebaiknya mengomsumsi seblak sesekali, seperti ketika cheat day. Mengonsumsi seblak terlalu sering, menyebabkan diet gagal. Cara lain yang dapat dilakukan untuk tetap dapat mengonsumsi seblak adalah mengatur jumlah kalori dari pemilihan bahan-bahanya.
Tips Konsumsi Seblak agar Lebih Sehat
Meskipun seblak makanan yang mampu menggoyang lidah dengan hebat, konsumsinya harus diatur supaya tidak menimbulkan efek buruk bagi kesehatan. Berikut ini beberapa tips mengonsumsi seblak agar tetap sehat:
- Batasi mengonsumsi seblak terlalu sering. Makan seblak seminggu sekali termasuk anjuran yang wajar dan aman.
- Makan seblak dengan porsi yang cukup. Seblak dengan porsi besar membuat kebutuhan kalori hari berlebih.
- Kerupuk di seblak sebaiknya dapat dikurangi, karena termasuk bahan penyumbang kalori paling banyak. Sebagai gantinya, dapat ditambahkan sayur lebih banyak seperti sawi hingga kol.
- Jangan makan seblak terlalu pedas, karena dapat merusak organ-organ pencernaan seperti gastritis atau refluks asam.
- Gunakan bahan-bahan rendah lemak sebagai campuran seblak seperti telur, dada ayam, hingga udang.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno